In-depth

Arthur Irawan, Nyaris ke Manchester United Hingga Terdampar di Sleman

Kamis, 11 Juni 2020 07:43 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Perjalanan karier Arthur Irawan sangatlah menarik untuk disimak, dari nyaris gabung ke Manchester United, hingga akhirnya terdampar di PSS Sleman.

Arthur Irawan, adalah wonderkid Indonesia yang di masa mudanya terlihat begitu menjanjikan, tetapi, layu sebelum benar-benar mekar. Bek kanan berusia 27 tahun itu saat ini diketahui bermain di PSS Sleman untuk Liga 1 2020.

Padahal jauh sebelum diketahui saat ini ia menjadi bek kanan PSS Sleman, Arthur Irawan sempat dianggap sebagai wonderkid menjanjikan bagi Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, Manchester United saja sempat tertarik dengan talenta Arthur Irawan.

Nyaris Gabung Manchester United

Cerita bermula ketika Arthur Irawan bermain di akademi sepak bola Jakarta yang memiliki hubungan dengan Manchester United. Saat itu bakat terpendamnya terendus oleh tim pemantau dari Manchester United.

“Saya bermain dalam beberapa laga uji coba dan salah satu tim pemantau United menyukai gaya main saya. Jadi dia mengundang saya untuk berlatih di Inggris bersama tim,” cerita Arthur Irawan kepada The New Paper yang dinukil dari Asiaone.

Arthur Irawan pun terbang ke Inggris dan menjalani masa percobaan terlebih dahulu di Preston North End sebelum ke Manchester United. Hasilnya, Manchester United dan bahkan Preston tertarik dengan Arthur Irawan, tapi sayang masalah besar menghalangi impian tersebut.

Masalah izin kerja yang cukup rumit di Inggris akhirnya membuyarkan impian dan mimpi Arthur Irawan bermain di Manchester United. Beruntung bagi Arthur Irawan, dengan bakatnya itu, ia pun dibawa oleh agen bernama Paul Hodgetts ke Espanyol.

Berjodoh di Espanyol dan Bertemu Mauricio Pochettino

Singkat cerita, akhirnya sampailah Arthur Irawan yang ternyata memang berjodoh dengan Espanyol ketimbang harus bermain di Manchester United junior. Bersama Espanyol B, Arthur Irawan sempat merasakan gelar juara liga dan mencapai final Piala Catalunya, sebelum kalah dari Barcelona B, 0-1.

Sempat merasakan gelar juara, tetapi sepertinya yang lebih berkesan bagi Arthur Irawan adalah saat dirinya bertemu pelatih utama Espanyol, Mauricio Pochettino. Saat itu, Arthur Irawan diundang untuk menjalani latihan bersama tim inti dan langsung mendapat sambutan hangat dari Pochettino.

“Ketika sudah gabung tim utama, Pochettino tanya, Arthur cedera kamu sudah oke? Kamu bisa maksimal latihan hari ini? papar Arthur sambil memperagakan ucapan Pochettino kepada INDOSPORT.

© Justin Setterfield/Getty Images
Mauricio Pochettino resmi cipecat Tottenham Copyright: Justin Setterfield/Getty ImagesMauricio Pochettino pernah melatih di Espanyol.

Tak hanya bertemu Pochettino, dengan Eric Bailly, bek Manchester United saat ini, itu semua menjadi pengalaman berharga bagi Arthur Irawan. Sayang ada satu fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa sejatinya perkembangan peforma Arthur Irawan cenderung stagnan di Espanyol B.

Setelah sekitar tiga tahun bersama Espanyol B, Arthur Irawan pun hengkang ke Malaga pada 2014 lalu. Setali tiga uang, di Malaga B, kesempatan bagi Arthur Irawan untuk menembus tim utama pun sangat sulit sehingga membuatnya harus hengkang lagi.

Hingga akhirnya sampailah Arthur Irawan ke Waasland Beveren, klub Belgia pada pertengahan 2014. Bergabung dengan tim inti klub Belgia tenyata tidak menjadi jawaban atas stagnansi perkembangan karier Arthur Irawan yang akhirnya memutuskan pulang kampung ke Indonesia.