Liga Indonesia

Dibilang Indisipliner Oleh Shin Tae-yong, Ini Pembelaan Indra Sjafri

Sabtu, 20 Juni 2020 14:42 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri dalam jumpa pers jelang melawan Myanmar U-23 di Stadion Rizal Memorial, Jumat (06/12/19). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri dalam jumpa pers jelang melawan Myanmar U-23 di Stadion Rizal Memorial, Jumat (06/12/19).

INDOSPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri memberikan pembelaan terkait pemberitaan dirinya yang disinggung oleh manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong membuat pernyataan terkait dirinya di sebuah media Korea Selatan Naver Sport. Pelatih asal Korea Selatan itu mempertanyakan akan posisi Indra Sjafri di bagian kepelatihan timnya dan menilai Indra sebagai sosok yang indisipliner.

Indra Sjari menjelaskan secara rinci kronologi masuknya dirinya pada tim kepelatihan timnas. Indra menjabarkan awal mula ia bertemu Shin Tae-yong di Hotel Mulia, Jakarta pada akhir Desember 2019.

Saat itu, selesai mengikuti SEA Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin. Karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” ucap Indra dalam situs resmi PSSI.

Shin pun memulai memimpin Training Centre (TC) Timnas U-19 di Cikarang, Jawa Barat yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain. Selepas dari Cikarang, tim dipangkas menjadi 28 pemain dan melanjutkan pemusatan latihan di Thailand.

Indra Sajfri menambahkan, selama ia mendampingi Shin Tae-yong tak sedetik pun ia meninggalkan kewajibannya. Menurutnya, semua kegiatan ia ikuti hingga memberikan semangat kepada penggawa Timnas Indonesia.

“Selama waktu itu, tidak pernah satu detikpun saya tidak mendampinggi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama, dan menyemangati para pemain,” tutur Indra.

Namun selepas pulang dari Thailand percik permasalahan mulai muncul. Di mana Indra dinilai melakukan tindakan indispliner karena meninggalkan Shin di Bandara Soekarno Hatta.

Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi. Tapi karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi anak RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.

“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” beber pelatih kelahiran Sumatera Barat ini.

Selepas inilah hubungan Indra dan Shin Tae-yong mulai tampak memanas. Sebab selepas pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19, nama Indra Sjafri sudah tidak ada dalam jajaran pelatih Timnas Indonesia senior.