Liga Indonesia

Ingin Gulirkan Liga 3, PSSI Mampu Beri Subsidi?

Rabu, 24 Juni 2020 23:57 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Opsi menggelar Liga 3 2020 di tengah pandemi corona dinilai sulit kecuali PSSI mampu menyubsidi penyelenggaraan maupun operasional klub, ujar Asprov PSSI Bali. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Opsi menggelar Liga 3 2020 di tengah pandemi corona dinilai sulit kecuali PSSI mampu menyubsidi penyelenggaraan maupun operasional klub, ujar Asprov PSSI Bali.

INDOSPORT.COM –  Opsi menggelar Liga 3 2020 di tengah pandemi corona dinilai sulit kecuali PSSI mampu menyubsidi penyelenggaraan maupun operasional klub, ujar Asprov PSSI Bali. Jika hal itu terpenuhi maka kompetisi sepak bola kasta ketiga Indonesia itu bisa saja diputar.

Seperti diketahui, seluruh klub di Indonesia kini masih vakum dari kegiatan latihan. Mayoritas pemain Liga 1 dan Liga 2 kini berlatih mandiri sesuai instruksi yang diberikan oleh klub mereka masing-masing.

Sementara itu, nasib klub beserta awak tim Liga 3 masih tak jelas. Klub-klub yang sempat berlatih seperti Celebest FC pun sudah memulangkan pemainnya.

Pandemi virus corona memang memaksa seluruh kompetisi terhenti. Namun, harapan muncul bagi tim Liga 1 dan Liga 2, karena PSSI hendak melanjutkan kembali kedua kompetisi tersebut mulai bulan September atau Oktober.

Sayangnya, hingga kini masih tak ada kejelasan dari Liga 3. Dalam rapat virtual yang dilakukan PSSI dengan 32 asosiasi provinsi (Asprov) pekan ini, tak semua provinsi mau menggelar Liga 3 2020. Semua pun masih menunggu kebijaksanaan dari PSSI pusat.

"Apakah ada keharusan kita melakoni kewajiban untuk memutar kompetisi? Kalau misalnya harus, semoga ada subsidi untuk klub dan biaya untuk memutar kompetisi," ucap Ketua Asprov PSSI Bali, I Ketut Suardana, Rabu (24/6/20).

Ketua Asprov PSSI Bali sekaligus pengusaha di daerah Ubud, Gianyar, ini menilai kendala yang ada bukan saja soal pendanaan. Seperti misalnya yang dialami Jawa Barat dan Jawa Timur yang punya keinginan memutar kompetisi.

Namun, kata I Ketut Suardana, ada yang perlu dibahas lagi mengenai protokol kesehatan dan izin keramaian. Klub pun pasti akan kesulitan untuk membiayai tes corona untuk awak tim di setiap pertandingan Liga 3. Hal itu dinilai membutuhkan biaya yang cukup besar.