Liga Indonesia

Kelanjutan Liga1 Belum Mendapat Restu 100 Persen

Selasa, 7 Juli 2020 19:41 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© getwallpapers.com/wikipedia
PSSI dan PT LIB memang sudah memutuskan bahwa Liga 1 2020 akan dilanjutkan, namun belum semua elemen merestuinya. Copyright: © getwallpapers.com/wikipedia
PSSI dan PT LIB memang sudah memutuskan bahwa Liga 1 2020 akan dilanjutkan, namun belum semua elemen merestuinya.

INDOSPORT.COM - PSSI dan PT LIB memang sudah memutuskan bahwa Liga 1 2020 akan dilanjutkan. Kompetisi teratas di Indonesia ini dijadwalkan bergulir mulai Oktober mendatang.

PSSI bahkan sudah mengeluarkan Surat Keputusan. Namun siapa sangka ternyata belum sepenuhnya semua elemen memberikan lampu hijau terkait kelanjutan kompetisi ini.

Hal ini diutarakan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi bahwa izin dari pemerintah terkait kompetisi belum sepenuhnya terwujud. Sebab memang PSSI harus mendapat persetujuan dari banyak pihak untuk merestui kompetisi Liga 1 kembali bergulir.

"Pemerintah itu, kan ada banyak. Kepolisian, ada Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) ada Gugus Tugas, jadi ini belum solid. Jadi menurut Gugus Tugas belum boleh, tapi Kemenpora itu sudah mengeluarkan protokol kesehatan, berarti artinya Kemenpora sudah boleh dengan syarat," kata Yoyok.

Yoyok juga menambahkan, pihak kepolisian juga belum memberikan restu. Sebab kepolisian itu memiliki kebijakan yang berbeda-beda di setiap daerahnya.

"Dari Kepolisian itu belom, karena kepolisian itu perwilayah itu berbeda-beda. Contohnya, Polda Jawa Timur pasti tidak boleh ada laga Liga 1, karena masih merah dan parah di sana."

"Ini kita PSSI masih tunggu dari pemerintah, satu kebijakan itu untuk liga itu kapan, nanti akan dikeluarkan," jelas Yoyok.

"Belum satu suara ya memang karena tugasnya berbeda-beda, makanya kebijakan belum satu. Kalau Gugus Tugas, kan yang penting sehat. Kalau Kemenpora yang penting prestasi, pasti beda," pungkasnya.

Perlu diketahui, PSSI dan PT LIB sudah menghentikan kompetisi Liga 1 2020 sejak pertengahan Maret lalu. Keputusan itu diambil karena tidak ingin penyebaran virus corona di Indonesia semakin meningkat.