Liga Indonesia

Deretan Pemain Naturalisasi yang Disia-siakan Timnas Indonesia (Part 2)

Jumat, 10 Juli 2020 13:04 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:
OK John

Pertama dalam daftar ini, ada OK John alias Onorionde Kughegbe John, seorang bek tangguh kelahiran Lagos, Nigeria, 36 tahun yang lalu. Memiliki tubuh besar bak raksasa, OK John adalah bek tengah yang sudah malang melintang berkiprah di Liga Indonesia dan kini bermain untuk Barito Putera.

Memulai karier di Persidafon Dafonsoro pada tahun 2005, kiprah OK John mulai mencuri perhatian saat membawa Persiwa Wamena bersaing di papan atas Liga Indonesia. Sempat bermain di Persik Kediri dan Persija Jakarta, OK John mendapatkan status WNI pada saat membela Madura United pada tahun 2018.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan kepastian hukum saya dan keluarga saya,” ucap OK John yang sudah dinaturalisasi sejak 19 Februari namun masih belum juga dipanggil ke Timnas Indonesia, seperti dilansir dari situs resmi Madura United.

Bruno Casimir

© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Pemain naturalisasi PSMS Medan, Bruno Casimir. Copyright: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORTPemain naturalisasi PSMS Medan, Bruno Casimir.

Nama selanjutnya adalah Bruno Casimir yang sudah lama berkiprah di Liga Indonesia hingga akhirnya mendapat status WNI. Bruno Casimir Kouotou Kounjouenko adalah seorang bek tengah yang sudah berusia 38 tahun.

Memulai karier di Liga Indonesia bersama Arema Indonesia pada musim 2007/2008, Bruno Casimir yang berasal dari Kamerun terus berpetualang berganti-ganti klub. Namun kebanyakan kariernya dihabiskan di kasta kedua Liga Indonesia.

Satu prestasi membanggakan bagi bek yang kini bermain di Persis Solo yaitu sukses membawa Persiba Bantul juara kasta kedua Liga Indonesia. Melihat usia yang sudah sangat tua dan lebih sering main di kasta kedua, mungkin Bruno Casimir sudah sangat sulit untuk dipanggil ke Timnas Indonesia, lalu buat apa dinaturalisasi?

Mohammadou Al Hadji

© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Mohamadou Alhadji saat berseragam PSMS Medan di Liga 2 musim 2019 lalu. Copyright: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORTMohamadou Alhadji saat berseragam PSMS Medan di Liga 2 musim 2019 lalu.

Satu lagi bek asing yang dinaturalisasi adalah Mohammadou Al Hadji. Memiliki nama asli Mohammadou Al Hadji Adamou, bek berusia 33 tahun asal Kamerun itu sudah mulai berpetualang di Liga Indonesia sejak musim 2007/2008.

Nyaris tak ada yang spesial dalam karier Mohammadou Al Hadji setelah berpindah-pindah sebanyak 8 klub Indonesia. Terakhir Mohammadou Al Hadji atau Mamadou Al Hadji membela PSMS Medan pada musim lalu dan hingga kini masih berstatus sebagai bebas transfer.

Fakta kalau ia belum memiliki klub dan sudah berusia 33 tahun, tampaknya akan menyulitkan langkahnya untuk membela Timnas Indonesia. Padahal Mamadou Al Hadji telah dinaturalisasi sejak awal tahun 2018 lalu.

Fabiano Beltrame

© Arif Rahman/INDOSPORT
Bek Persib Bandung, Fabiano Beltrame. Copyright: Arif Rahman/INDOSPORTBek Persib Bandung, Fabiano Beltrame.

Terakhir untuk daftar kali ini ada mantan bek Persija Jakarta dan Persib Bandung, Fabiano Da Rosa Beltrame alias Fabiano Beltrame. Bek berusia 37 tahun itu diketahui akhirnya mendapat status Warga Negara Indonesia pada Desember tahun lalu.

Berbekal pengalamannya bermain di sejumlah klub besar Indonesia, ketangguhannya dalam menjaga pertahanan, serta tendangan keras saat mengeksekusi tendangan bebas, jelas Fabiano Beltrame adalah pemain bintang. Namun di usia senjanya, apakah masih bisa berkontribusi untuk Timnas.

Apalagi gara-gara status naturalisasinya stagnan tahun lalu, membuat Fabiano Beltrame nyaris tidak bermain sepak bola di level atas. Meski begitu, tetap saja, Fabiano Beltrame sepertinya akan menjadi pemain yang disia-siakan Timnas Indonesia karena terlambat dinaturalisasi.