In-depth

Leicester dan Lazio, Tim Kejutan Eropa yang Kejayaannya Ambruk Seketika

Selasa, 14 Juli 2020 13:31 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Giuseppe Fama/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Luis Alberto merayakan golnya dalam laga Lazio vs Bologna Copyright: © Giuseppe Fama/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Luis Alberto merayakan golnya dalam laga Lazio vs Bologna
Lazio

Kekuatan Lazio pada gelaran Serie A Italia 2019/20 tampak luar biasa. Lazio pernah tidak tersentuh kekalahan sama sekali dalam 21 pertandingan beruntun, sedari laga pekan ke-6 sampai pekan ke-26.

Capaian manis tersebut tentu sejalan dengan kiprah Lazio di tabel klasemen. Setidaknya pada pekan ke-26 atau momen ditundanya kompetisi akibat pandemi virus corona, Lazio mampu menduduki peringkat dua, menempel ketat Juventus yang memuncaki klasemen.

Bahkan peluang juara masih terbuka lebar bagi Lazio. Bagaimana tidak, kala itu Lazio yang mengumpulkan 62 poin, hanya tertinggal satu angka saja dari Juventus.

Namun cerita kejayaan Lazio sungguh berbeda ketika kompetisi dilanjutkan kembali. Mulai pekan ke-27 hingga yang terkini pekan ke-32, Lazio terus mendapati hasil buruk.

Bagaimana tidak, enam pertadingan yang dimainkan, Lazio cuma mampu dua kali meraih kemenangan. Sementara empat sisanya Lazio harus menelan kekalahan.

Akibatnya Lazio terpaksa lengser dari posisi dua dan turun ke peringkat tiga. Tempat Lazio kini digusur Inter Milan yang sama-sama mengoleksi 68 poin (Lazio kalah head to head).

Bahkan Lazio kini juga terancam oleh Atalanta yang menempati peringkat empat. Atalanta sudah mengoleksi 67 poin, yang tentu berpeluang besar menyalip Lazio.