In-depth

Kisah Miris Chun Ju-do, Dibantai Ellyas Pical Jadi Titik Kehancuran Kariernya

Selasa, 21 Juli 2020 14:18 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Petinju legendaris Indonesia, Ellyas Pical. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Petinju legendaris Indonesia, Ellyas Pical.
Pengakhir Karier Singkat Chun Ju-do

Tanggal 3 Mei 1985 pun jadi hari paling bersejarah buat dunia tinju Indonesia, sebab tanggal tersebut lagu kebangsaan Indonesia Raya berhasil berkumandang, dan salah satu atletnya mampu meraih gelar juara dunia.

Namun di sisi lain, hal itu jadi pukulan telak bagi seorang Chun Ju-do. Sebab, kekalahan dari Ellyas Pical adalah yang pertama ia terima di dunia tinju sejak terakhir kali di karier juniornya tahun 1981. 

Chun Ju-do bukanlah petinju sembarangan. Saat itu ia empat tahun lebih muda dari Ellyas Pical yang berusia 25 tahun di laga bersejarah tersebut. 

Ia merupakan petinju muda Asia potensial yang penuh daya ledak. Rekor tandingnya dijamin bikin lawan ketar-ketir. Chun Ju-do muda datang ke Indonesia dengan rekor 18 kemenangan dan tiga hasil imbang tanpa kekalahan. 

Sebelum Ellyas Pical, ada lima petinju dunia lain yang berusaha merebut gelar darinya, tetapi dibuat KO secara berturut-turut. Chun Ju-do pun datang ke Indonesia dengan kepercayaan diri sangat tinggi. 

Namun hasil di atas ring berkata lain. Dirinya seperti terlalu meremehkan Pical dan harus merasakan kekalahan terbesar dalam kariernya. 

Semenjak itu, karier Chun Ju-do merosot drastis. Ia hanya bertarung tiga kali usai dipukul ambruk oleh Ellyas Pical. Dari tiga laga itu, ia menderita dua kekalahan dari Little Holmes dan Hae Il Kim. 

Chun Ju-do akhirnya memutuskan pensiun dari dunia tinju di usia masih sangat muda yakni 25 tahun pada 1989. Petinju potensial asal Korea Selatan itu seakan kehilangan kemampuan dan kepercayaan dirinya setelah kekalahan menyakitkan dari Ellyas Pical di Jakarta.