Liga Italia

Kisah Fantastis Maurizio Sarri, dari Bankir Jadi Kampiun Liga Italia

Selasa, 28 Juli 2020 05:36 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Kisah Fantastis Maurizio Sarri, Dari Bankir Jadi Kampiun Liga Italia Copyright: © Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Kisah Fantastis Maurizio Sarri, Dari Bankir Jadi Kampiun Liga Italia

INDOSPORT.COM - Mengintip cerita fantastis Maurizio Sarri, berawal dari seorang bankir hingga menjelma sebagai kampiun Liga Italia bersama Juventus.

Juventus sendiri sukses mempertahankan gelar juara Liga Italia mereka musim ini. Kemenangan kontra Sampdoria di pekan ke-36, membuat La Vecchia Signora kembali mempertahankan tahta scudetto.

Beberapa catatan menarik tercipta usai kepastian juara Juventus, seperti rekor Si Nyonya Tua yang makin kokoh sebagai klub peraih gelar Liga Italia terbanyak sepanjang sejarah.

Tercatat, klub yang bermarkas di Juventus Stadium tersebut sudah meraih 36 gelar juara, atau hampir dua kali lipatnya jumlah trofi AC Milan sebagai pesaing terdekat.

Selain gelar juara, fakta menarik datang dari sang pelatih yakni Maurizio Sarri yang akhirnya mampu meraih gelar liga perdananya sepanjang sejarah karir kepelatihannya.

Terhitung sejak tahun 1990 silam atau musim perdananya menjadi pelatih profesional, hanya bersama Juventus di musim 19/20 saat inilah yang berhasil menghasilkan gelar juara liga.

Sementara sisanya, cuma bisa meraih gelar juara Coppa Italia Serie D (2002/03) bersama Sansovino, serta UEFA Europa League (2018/19) ketika berseragam Chelsea.

Kisah Maurizio Sarri sebelum membawa Juventus juara sendiri terbilang cukup unik, sebab 20 tahun silam sang pelatih merupakan seorang bankir dan bekerja jauh dari lapangan hijau.

Saat masih muda, Sarri menjalani dua aktivitas dalam satu waktu. Ia bekerja di bank pada pagi hari, dan bermain sepakbola pada sore dan malam hari.

Pada tahun 1990 atau saat usianya telah memasuki 30 tahun, Maurizio Sarri memutuskan menekuni dunia kepelatihan sepakbola namun ia tetap bekerja sebagai bankir.

Akhirnya setelah mendapatkan pekerjaan dengan klub Tegoleto tahun 1999, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai bankir dan mengabdikan dirinya secara eksklusif di dunia kepelatihan.

Sepanjang karir, tidak banyak klub besar yang pernah ia besut. Mungkin hanya Napoli dan Chelsea sebagai batu loncatan Maurizio Sarri sebelum hijrah ke Juventus.

Secara statistik, performa sang mantan pegawai bank ini terbilang impresif. Tercatat bersama tiga klub terakhir yang ia nahkodai, Maurizio Sarri mampu mencatatkan persentase kemenangan hingga 60 persen.