Liga Inggris

Lampard Pecahkan Rekor, Legenda Manchester United ‘Hina’ Solskjaer

Selasa, 28 Juli 2020 06:25 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Plumb Images/Leicester City FC via Getty Images
Ole Gunnar Solskjaer di laga Leicester City vs Manchester United Copyright: © Plumb Images/Leicester City FC via Getty Images
Ole Gunnar Solskjaer di laga Leicester City vs Manchester United

INDOSPORT.COM – Legenda Manchester United, Roy Keane, tampak tak puas dengan kinerja Ole Gunnar Solskjaer. Meskipun berhasil membawa The Red Devils lolos ke Liga Champions musim depan, Keane tetap memberikan ‘penghinaan’ kepada Solskjaer dan membandingkannya dengan pelatih Chelsea, Frank Lampard.

Seperti kita ketahui, Frank Lampard menunjukkan taringnya dan mencetak rekor membanggakan sebagai juru taktik debutan asli Inggris. Dirinya sukses membawa Chelsea finis di posisi empat klasemen Liga Inggris, sekaligus berhasil memecahkan rekor dengan membawa timnya finis empat besar di musim perdananya sejak Frank Clark di tahun 1994/95.

Awalnya, banyak yang menduga bahwa Lampard akan kesulitan di musim perdananya, apalagi The Blues sempat terkena larangan transfer.

Namun di akhir musim 2019/20, Frank Lampard mampu membalikkan prediksi kebanyakan orang dan finis di empat besar Liga Inggris bersama Chelsea meski berstatus debutan. Tak pelak, catatan apik pun mampir ke dirinya.

Berkat keberhasilannya bersama Chelsea, Lampard menjadi pelatih debutan Inggris pertama sejak 15 tahun silam yang berhasil finis di empat besar Liga Inggris. Terakhir kali hanya ada Frank Clark yang membawa Nottingham Forest finis di tempat ketiga pada musim 1994/95.

Hal ini pun menjadi sorotan Roy Keane dan membandingkannya dengan pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. Meskipun berhasil membawa Manchester United finis di posisi tiga, Keane tetap menyanjung tinggi Lampard dan menghina Solskjaer.

“Frank Lampard melakukan pekerjaannya lebih baik dari Solskjaer. Saya harus jujur mengatakan hal ini,” ucap Keane dikutip dari Daily Mail.

“Lampard memimpin sebuah tim dengan sangat baik. Dia berani mengambil keputusan yang besar. Dia bertaruh dengan para pemain muda, pemain berkualitas. Dia tahu ada sebuah kesempatan, dan dia langsung mengambilnya,” tambahnya.

“Chelsea finis di posisi empat klasemen, dan berhasil lolos ke final Piala FA. Itu raihan yang bagus. Bila mereka juara Piala FA, musim depan jadi mengerikan untuk yang melawan Chelsea,” tutupnya.

Apa yang dikatakan Keane bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, Chelsea sendiri saat ini telah memiliki beberapa pemain baru dengan kualitas yang mumpuni. Sebut saja Hakim Ziyech, Timo Werner, dan kemungkinan Kai Havertz akan memanaskan skuat Chelsea musim depan.