In-depth

Potensi Besar Juara Baru Liga Champions, 6 'Anak Bawang' di Perempat Final!

Minggu, 9 Agustus 2020 15:23 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:
Pengalaman di Masa Silam

Situasi seperti 2019-2020 sebetulnya bukan pertama kali terjadi dalam sejarah Liga Champions/Piala Champions. Di masa silam, beberapa kali fase setara perempatfinal dihuni mayoritas tim-tim yang tidak memiliki tradisi juara.

Misalnya saja pada musim 1991-1992. Saat itu format kompetisi belum mengenal sistem penyisihan grup, babak gugur, dan final seperti sekarang. 

Kala itu, sebanyak delapan grup terbaik yang lolos dari beberapa babak eliminasi dibagi ke dalam dua grup berisikan empat tim. Kedelapan tim tersebut adalah Sampdoria, Red Star Belgrade, Anderlecht, Panathinaikos (Grup A) dan Barcelona, Sparta Praha, Benfica, Dynamo Kyiv (Grup B). 

Dari kedelapan tim tersebut, hanya dua yang merupakan mantan juara, yakni Benfica (2 kali) dan Red Star (1 kali). Sisahnya adalah tim-tim yang belum memiliki bintang Liga Champions. 

Meski begitu, ada catatan khusus pada Barcelona. Meski belum pernah juara, Barcelona sudah sejak lama menjadi tim besar di Eropa dan masuk ke dalam beberapa final meski gagal juara. 

Partai final pun mempertemukan antara Sampdoria vs Barcelona. Itu merupakan laga final antartim yang belum pernah menjuarai Liga Champions. Barcelona pun saat itu berhasil merengkuh gelar juara pertamanya lewat gol tendangan bebas Ronald Koeman. 

Situasi mirip-mirip musim ini juga terjadi pada 2003-2004. Ketika itu hanya tiga tim mantan juara, yakni AC Milan (6 gelar) dan Real Madrid (9 gelar), dan FC Porto (1) yang tampil di perempat final. Sementara sisanya adalah Lyon, Deportivo La Coruna, AS Monaco, Arsenal, dan Chelsea. 

Secara mengejutkan duo raksasa Milan dan Madrid tumbang oleh lawan-lawannya dalam laga tak terlupakan. Semifinal pun tinggal menyisahkan Porto, Deportivo, Monaco, dan Chelsea. Potensi juara baru sangat besar karena tiga tim yakni Chelsea, Monaco, dan Deportivo, belum pernah juara. 

Namun, skuat FC Porto di tangan Jose Mourinho pada 2004 kala itu terlalu kuat bagi AS Monaco yang dihancurkan 3-0 di partai puncak. Porto pun merebut gelar keduanya sepanjang sejarah.

Lalu, apakah sejarah 1992 yang menghasilkan juara baru akan terulang pada Liga Champions 2019-2020? Atau malah duo mantan juara (Barca dan Bayern) membuktikan tajinya layaknya Porto pada 2004?