Liga Indonesia

Terkait Hak Pemain untuk Lanjutan Liga 1, Begini Pendapat Bek Baru PSIS

Kamis, 13 Agustus 2020 22:09 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Alvin Syaptia Pratama
Pemain PSIS Semarang, Abdul Abanda Rahman. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama
Pemain PSIS Semarang, Abdul Abanda Rahman.

INDOSPORT.COM – Pemain belakang PSIS Semarang, Abanda Rahman memiliki pandangan soal gaji untuk para pemain dalam lanjutan Liga 1 2020.

Menurut pemain asal Sulawesi ini, ia tidak masalah apabila gajinya dipotong di angka 50 persen. Namun mantan pemain Kalteng Putra ini tidak sepakat apabila gaji dipotong lebih dari 50 persen.

Pemain yang didatangkan PSIS di awal Liga 1 2020 ini juga mengerti kondisi tim PSIS bahwa saat ini tidak ada pemasukan dan nantinya tidak mendapatkan pendapatan tambahan dari uang tiket penonton.

“Saya sebagai pemain mengerti dengan kondisi saat ini dan saya sendiri kalau memang gaji mau dipotong, sudah 50 persen itu saja. Itu sudah kesepakatan di APPI (red-asosiasi pemain Indonesia). Mereka boleh potong 50 persen. Tidak boleh di bawahnya,” tandas Abanda Rahman, Kamis (13/08/20).

Abanda juga menambahkan bahwa ia tidak setuju apabila yang dipotong di angka 50 persen yakni besaran kontrak.

“Tapi kalau kontrak yang dipotong kami kurang setuju. Kalau kontrak keseluruhan, tapi kalau gaji itu ke depannya saja,” imbuhnya.

Abanda sendiri saat ini tengah menantikan panggilan manajemen PSIS untuk melakukan pembicaraan terkait hak pemain dan jadwal latihan. Sambil menunggu komunikasi dari manajemen klub, ia banyak menghabiskan waktu di tempat domisilinya beserta keluarga di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pemain yang sempat memperkuat Persis Solo ini juga sudah tidak sabar untuk kembali merumput bersama pemain PSIS di latihan mau pun pertandingan. Ia merasa bosan karena sudah lima bulan tidak merumput di lapangan hijau bersama penggawa Laskar Mahesa Jenar lainnya.