Liga Europa

Flashback Inter Milan Kala Menjuarai Piala UEFA 1990/91: Tuah Trapattoni dan Trio Jerman

Rabu, 19 Agustus 2020 15:10 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Marca
Legenda Inter Milan, Lothar Matthaus. Copyright: © Marca
Legenda Inter Milan, Lothar Matthaus.
Kejeniusan Trapattoni dengan Amunisi Trio Jerman

Giovanni Trapattoni didapuk menjadi pelatih Inter Milan pada tahun 1986 usai melatih sang rival, Juventus. Karena pria yang kini berusia 81 tahun tersebut, Nerazzurri kembali ke peta sepak bola internasional.

Pada saat kedatangannya, Inter tak begitu memiliki identitas sebagai sebuah tim. Hal ini pun coba dirubahnya. Namun untuk memberikan identitas bagi sebuah tim, Il Trap butuh waktu.

Dilansir Sempre Inter, Trapattoni tahu betul apa yang menjadi kekurangan Inter. Dengan adanya regulasi di Italia yang hanya mengizinkan tiga pemain asing, Il Trap mendatangkan tiga nama besar sebagai langkah awalnya memberi identitas untuk Nerazzurri.

Dua penggawa asal Jerman, Lothar Matthaus dan Andreas Brehme didatangkan pada musim 1988/89. Saat itu, keduanya merupakan nama besar di sepak bola Eropa yang bergelimang prestasi.

Datangnya dua pemain berbeda fungsi ini memberi keseimbangan di lini tengah Inter. Matthaus bergerak di sektor penyerangan dengan menjadi gelandang serang, sedangkan Brehme menjadi gelandang bertahan.

Hasilnya di musim tersebut, Inter menjadi kampiun Serie A dengan meraih 26 kemenangan, enam kali imbang dan dua kekalahan. Bahkan baik lini serang dan lini bertahan Nerazzurri kala itu tampil baik dengan mencetak 67 gol dan hanya kebobolan 19 gol saja.

Trapattoni tak serta merta puas. Ada satu potongan yang harus ia isi untuk membuat Inter lebih superior. Lalu pada musim 1989/90, Il Trap mendatangkan Jurgen Klinsmann. Kedatangannya melengkapi kepingan tim juara Nerazzurri.

Tiga pemain Jerman pada diri Klinsmann, Matthaus dan Brehme didatangkan untuk membawa mental pemenang ke dalam tubuh Inter. Hal ini mengingat ketiganya merupakan aktor dibalik kedigdayaan Jerman Barat yang berujung pada gelar juara Piala Dunia 1990.

Namun di musim 1989/90, adanya trio Jerman tersebut tak lantas berbuah hasil manis. Inter harus kembali ke bumi dengan hanya memenangkan Supercoppa Italia. Trapattoni pun merasa gusar dan terus mencari cara agar Nerazzurri kembali dikenal sebagai tim juara.

Barulah setelahnya Trapattoni merombak timnya. Dengan mendatangkan delapan pemain anyar dan tetap mempertahankan trio Jerman tersebut, Il Trap mampu membuat Inter berbicara di kompetisi Eropa dengan menjuarai Piala UEFA 1990/91.

Pada tahun 1991 tepat setelah membawa Inter merajai Piala UEFA, Trapattoni meninggalkan Giuseppe Meazza. Kepergiannya diikuti pula oleh trio Jerman beberapa tahun berselang yang membuat Nerazzurri harus kembali menata skuat juaranya.