Liga Champions

4 Tim Peraih Treble Winner di Era Liga Champions, Siapakah yang Terbaik?

Selasa, 25 Agustus 2020 19:49 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter@ChampionsLeague
Kiper Bayern Munchen, Manuel Neuer mengangkat trofi Liga Champions yang menjad Treble Winner kedua The Bavarian. Copyright: © Twitter@ChampionsLeague
Kiper Bayern Munchen, Manuel Neuer mengangkat trofi Liga Champions yang menjad Treble Winner kedua The Bavarian.
3. Bayern Munchen (2019/20)

Hampir sama seperti Manchester United, Bayern Munchen menjalani musim 2019/20 dengan inkonsistensi. The Bavarian tak mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai raksasa di awal-awal musim.

Bahkan peristiwa memalukan dialami Bayern Munchen memasuki paruh kedua musim 2019/20. Kekalahan 5-1 dari Eintracht Frankfurt memaksa FC Hollywood melakuka perombakan. Niko Kovac dilengserkan dan diganti oleh Hansi Flick.

Perubahan ini lantas membawa Bayern Munchen ke kejayaan. Gelar Bundesliga Jerman mampu dikunci dengan DFB Pokal. Dua gelar ini pun dilengkapi dengan satu gelar Liga Champions yang tidak didapat dengan mudah.

Jika menilik lawan-lawan yang dihadapi, Bayern Munchen sejatinya menghadapi tekanan dalam perjalanannya ke tangga juara. Di babak 16 besar, The Bavarian harus bertemu Chelsea, kemudian Barcelona di perempatfinal dan Olympique Lyon di semifinal.

Namun secara perkasa, Bayern Munchen mampu memenangkan setiap pertandingan yang ada dengan skor besar. Hal ini pun dibarengi dengan catatan 100 persen kemenangan hingga merengku gelar Liga Champions.

Alhasil Treble Winner pun menutup musim 2019/20 Bayern Munchen dengan catatan 43 kemenangan, lima kali kalah dan empat kali seri dalam 52 penampilan dengan memasukkan 159 gol dan kebobolan 50 gol saja.

4. Inter Milan (2009/10)

© Vidio.com
Inter MIlan ketika meraih Treble Winner 2010 Copyright: Vidio.comInter MIlan kala Meraih Treble Winner 2010

Pada musim 2009/10 atau satu dekade silam, Inter Milan menorehkan sejarah sebagai tim Italia yang meraih Treble Winner pertama kali. Torehan Nerazzurri ini tak lepas dari tangan dingin Jose Mourinho.

Pada musim tersebut, Inter dikenal sebagai tim dengan semangat juang tinggi. Kepragmatisan Mourinho pun tercermin dalam strategi-strateginya. Catatan La Beneamata kala itu mungkin cukup menggambarkan keinginan The Special One untuk mendapat hasil akhir.

Berbanding terbalik dengan Barcelona, Inter mampu menampilkan kepragmatisan Mourinho dengan hasil akhir yang memuaskan. Mungkin publik tak lupa bagaimana permainan Nerazzurri kala itu yang menumpuk 10 pemain di belakang kala menjalani leg kedua melawan Blaugrana.

Terlepas dari strategi tersebut, Inter tetap menorehkan sejarah sebagai tim pertama Italia yang meraih Treble Winner. Gelar Serie A, Coppa dan Liga Champions menutup musim menakjubkan Nerazzurri.

Di kancah Eropa, Inter kerap dianggap underdog. Namun prediksi tersebut mampu dibalikkan Mourinho hingga di partai puncak menumbangkan Bayern Munchen dan membuat Nerazzurri meraih titel Liga Champions ketiganya sepanjang sejarah.

Musim 2009/10, Inter Milan total memainkan 57 laga dengan catatan 37 kali menang, tujuh kali kalah dan 13 kali imbang. Kepragmatisan Mourinho pun terlihat dari catatan gol Nerazzurri yang hanya memasukkan 99 gol dan kebobolan 46 gol.