Bola Internasional

Bak Langit dan Bumi, Ini Statistik Edouard Mendy bila Dibandingkan Kepa Arrizabalaga

Minggu, 30 Agustus 2020 18:44 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Craig Mercer/MB Media/Getty Images
Kepa Arrizabalaga saat duduk di bench pemain Copyright: © Craig Mercer/MB Media/Getty Images
Kepa Arrizabalaga saat duduk di bench pemain
Presentase Penyelamatan

Berbicara soal presentase penyelamatan akan selaras dengan kemampuan reflek seorang kiper. Selain reflek, penempatan juga menjadi faktor utama bagi seorang kiper untuk melakukan blok ataupun menepis bola.

Sejak dahulu, banyak kiper yang lahir dengan reflek dan penempatan yang apik. Bahkan di era ini, terdapat nama besar seperti Manuel Neuer sebagai rajanya kiper dengan penempatan dan reflek yang apik.

Edouard Mendy di usianya yang ke-28 tahun pun perlaha menunjukkan kapasitasnya untuk menjadi salah satu kiper dengan penyelamatan terbanyak. Terhitung di Ligue 1 musim 2019/20 saja, presentase penyelamatannya mencapai 76 persen.

Catatan tersebut berbeda jauh dengan Kepa Arrizabalaga yang hanya menorehkan 55,4 persen penyelamatan saja di Liga Inggris 2019/20. Catatannya menjadi yang terburuk sepanjang sejarah kompetisi tersebut.

Distribusi Bola atau Umpan

Dewasa ini, kiper tak hanya bertugas untuk mengawal gawang dari kebobolan semata. Namun di sepak bola modern saat ini, kiper juga bertugas untuk mengalirkan bola dan membangun serangan.

Di Liga Inggris, hal tersebut diperagakan sejak kehadiran Pep Guardiola ke Inggris dan memboyong Ederson Moraes sebagai kiper utama Manchester City. Ia merevolusi permainan berbasis penguasaan bola yang berawal dari kiper.

Tak cukup sampai disitu, Jurgen Klopp bersama Liverpool pun melakukan hal yang sama. Mengandalkan permainan dengan pressing tinggi, Klopp pun memboyong Alisson Becker yang tak hanya bertugas sebagai shot stopper, tetapi juga pengalir bola dari belakang.

Perlahan kemampuan kiper sebagai pengatur serangan dengan umpan-umpannya pun dipertimbangkan. Bukan tanpa alasan jika Chelsea mendatangkan Kepa Arrizabalaga pada 2018/19 seiring dengan datangnya Maurizio Sarri yang memiliki gaya permainan yang sama dengan Guardiola.

Sayangnya, kepergian Sarri membuat permainan Chelsea berubah drastis. Distribusi bola bukan lagi dari kiper melainkan bek tengahnya, yakni antara Andreas Christensen dan Antonio Rudiger.

Jika dilihat dari catatan pendistribusian bola, maka Kepa lebih unggul dibandingkan Edouard Mendy. Kiper asal Spanyol tersebut memiliki tingkat akurasi umpan mencapai 85 persen di mana tingkat kesuksesan dalam mengalirkan bola ke garis lawan mencapai 58 persen.

Sedangkan Edouard hanya memiliki akurasi umpan 70 persen di mana tingkat kesuksesan dalam mengalirkan bola ke garis lawan mencapai 48 persen.