In-depth

Sejarah Kontroversi Perebutan Medali Emas Sepak Bola Olimpiade 1920

Rabu, 2 September 2020 09:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Wikipedia
Logo Olimpiade. Copyright: © Wikipedia
Logo Olimpiade.

INDOSPORT.COM - Dalam sepak bola, keputusan wasit adalah mutlak dan tak bisa diganggu gugat, biarpun tidak seluruhnya tepat karena sang pengadil juga manusia biasa yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan.

Ironisnya, keputusan yang dianggap salah oleh salah satu pihak seringkali menentukan hasil akhir di laga-laga krusial. Lembaran sejarah mencatat beberapa pertandingan penting pada masa lalu itu, termasuk perebutan medali emas Olimpiade Antwerp 1920.

Tepat hari ini, satu abad alias 100 tahun lalu (2 September 1920), Belgia yang berpredikat tuan rumah, berjumpa Cekoslovakia di final Olimpiade usai melewati adangan serta mengandaskan lawan masing-masing pada fase terdahulu.

Khusus Cekoslovakia, mereka selalu mengukir kemenangan telak semenjak putaran I. Perinciannya yaitu 7-0 atas Yugoslavia, 4-0 versus Norwegia (perempat final), dan 4-1 kontra Perancis (semifinal).

Padahal, Olimpiade Antwerp 1920 merupakan debut Cekoslovakia. Rentetan pertandingan tersebut menghasilkan tiga pencetak hattrick, mulai dari Jan Vanik (Yugoslavia), Antonin Janda (Yugoslavia dan Norwegia), hingga Otakar Mazal (Perancis).

Di lain pihak, produktivitas gol Belgia tak sebanyak Cekoslovakia. Status tuan rumah memberikan keuntungan bagi De Rode Duivels alias Si Setan Merah karena mereka baru mulai bertanding ketika turnamen sudah mencapai perempat final.

Belgia menjungkalkan Spanyol dengan skor 3-1 di perempat final, kemudian menekuk negara tetangga, Belanda, tiga gol tanpa balas di semifinal. Striker Robert Coppee menjadi ujung tombak plus tumpuan gol tim.

Pertandingan final berlangsung di Stadion Olympisch Antwerp dan dipimpin oleh wasit asal Inggris, John Lewis, yang kala itu telah menginjak usia 65 tahun (lazimnya wasit pensiun pada usia 50-55 tahun).

Baru enam menit berjalan, Belgia berhasil membuka keunggulan melalui eksekusi penalti Coppee menyusul pelanggaran terhadap pemain tim tuan rumah di kotak terlarang Cekoslovakia. Skor bertambah setelah aksi Henri Larnoe kembali menjebol gawang lawan pada menit ke-30.

Entah merasa frustrasi atau memang wasit terlalu berlebihan menyikapi permainan tim tamu, Cekoslovakia mesti kehilangan satu pemain, Karel Steiner, pada menit ke-39. Dia dinilai bermain kasar sehingga terpaksa diusir keluar lapangan.  

Cekoslovakia tak terima dengan keputusan ini. Kapten tim, Karel Pesek, menginstruksikan rekan setimnya untuk meninggalkan lapangan meski laga belum memasuki jeda turun minum dan masih menyisakan empat menit.

Negosiasi dilakukan, tapi pemain Cekoslovakia menolak kembali untuk melanjutkan laga. Penonton yang kecewa mulai menginvasi lapangan dan memaksa tentara Belgia turun tangan meredakan situasi.

Merasa dirugikan, Cekoslovakia mengajukan protes secara tertulis kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC). Isinya meminta otoritas tersebut membatalkan dan menggelar pertandingan ulang dengan wasit yang berbeda.

Protes Cekoslovakia akhirnya ditolak mentah-mentah dan mereka terkena sanksi berat berupa diskualifikasi dari turnamen, Medali emas Olimpiade pun jatuh ke pelukan Belgia.  

“John Lewis mewasiti pertandingan final Olimpiade dengan sempurna dan Cekoslovakia layak menerima sanksi diskualifikasi,” tulis surat kabar Belgia, L'Action Nationale, 4 September 1920.

Susunan Pemain

Belgia (4-5-1): 1-De Bie; 2-Swartenbroeks, 3-Verbeek, 4-Musch; 5-Hanse, 6-Fierens, 7-Van Hege,9-Bragard, 10-Larnoe, 11-Bastin; 8-Coppee  
Cadangan: Vandermeiren, Pelsmaeker, Balyu, Nisot, Wertz, Dogaer, Hebdin, Michel, Thys, Cnudde, De groof
Pelatih: Maxwell (Sko)

Cekoslovakia (2-3-5): 1-Klapka; 2-Hojer, 3-Steiner; 4-Kolenaty, 5-Pesek-Kad'a, 6-Seifert; 7-Sedlacek, 8-Janda-Ocko, 9-Pilat, 10-Vanik, 11-Mazal
Cadangan: Peyr, Perner, Placek, Pospisil
Pelatih: Madden (Sko)

Stadion: Olympisch Anywerp (35.000)
Gol: Coppee 6' pen., Larnoe 30'
Wasit: Lewis (Ing)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: Steiner 39' (C)