In-depth

Sejarah Rekor Fantastis AC Milan di Piala Super Eropa 2007 dan Duka Sevilla

Senin, 31 Agustus 2020 08:15 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© UEFA
Selebrasi AC Milan saat menjuarai Piala Super Eropa 2007. Copyright: © UEFA
Selebrasi AC Milan saat menjuarai Piala Super Eropa 2007.

INDOSPORT.COM - 28 Agustus 2007 menjadi hari berkabung bagi Sevilla. Klub asal kawasan Andalusia ini kehilangan gelandang andalan sekaligus kapten tim, Antonio Puerta, untuk selama-lamanya.

Puerta meninggal dunia akibat terkena serangan jantung dan kolaps di tengah pertandingan pekan perdana La Liga 2007-2008 kontra Getafe, 25 Agustus 2007. Dia sempat sadarkan diri sesaat lalu dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama tiga hari, tapi nyawanya tak tertolong.

Kematian Puerta menghadirkan duka mendalam bagi segenap elemen Sevilla. UEFA beserta klub-klub daratan Eropa lain bergantian mengucapkan belasungkawa atas tragedi nan pahit yang menimpa Los Nervionenses.

Kala itu, Sevilla berstatus jawara Piala UEFA 2006-2007 sehingga berhak mentas di Piala Super Eropa 2007 menghadapi kampiun Liga Champions, AC Milan. Pertandingan berlangsung pada 31 Agustus alias tiga hari setelah kematian Puerta.

Sebagai bentuk toleransi, AC Milan sempat menawarkan opsi pembatalan laga kepada Sevilla. Namun, duel akhirnya tetap dilaksanakan untuk menghormati dan mengenang Antonio Puerta dalam bentuk hening cipta semenit sebelum sepak mula.

Kedua tim juga mengenakan seragam khusus bertuliskan “Puerta” di bagian bawah nomor punggung setiap pemain plus ban hitam yang melingkar di lengan kanan. Aksesoris tersebut menggambarkan betapa tulus niat Milan dan Sevilla.

Buat Sevilla, motivasi seolah berlipat ganda karena mereka ingin mempersembahkan trofi Piala Super Eropa kepada Puerta. Aliran serangan kubu Andalusia mengalir deras semenjak wasit Konrad Plautz asal Austria meniup peluit awal.

Gelombang tekanan Sevilla membuahkan hasil pada menit ke-13. Renato membawa timnya unggul lewat sundulan jarak dekat memanfaatkan situasi sepak pojok meski mendapatkan pengawalan ketat dari Massimo Oddo.

Sebuah selebrasi khusus dilakukan oleh Renato dan rekan setim di pinggir gawang AC Milan. Mereka berkumpul serta berpelukan sambil mengarahkan telunjuk ke langit pertanda gol tersebut didedikasikan kepada Puerta di surga. 

Tertinggal satu gol, Milan mencoba balik menekan Sevilla. Akan tetapi, gol balasan yang diharapkan belum berhasil mereka cetak sampai turun minum sehingga skor 0-1 menutup babak pertama.

Memasuki babak kedua, Milan kembali berupaya mencari gol penyeimbang. Kerja keras I Rossoneri alias Si Merah-Hitam berbuah pada menit ke-55 lewat aksi striker oportunis, Filippo Inzaghi.

Pemain berjulukan Super Pippo yang berkali-kali terperangkap offside sepanjang babak pertama itu akhirnya sukses menjebol gawang Sevilla memaksimalkan umpan silang akurat Gennaro Gattuso dari sektor kanan.

Berikutnya, kepercayaan diri Milan meningkat pesat. Andrea Pirlo selaku jenderal lapangan tengah menjadi bintang pertandingan berkat operan-operan matang yang berujung gol kedua (Marek Jankulovski 62’) dan ketiga (Kaka 87’).

“Kami telah melakukan segalanya untuk menghormati Antonio Puerta. Meski gagal, kami tetap puas dengan penampilan tim,” kata bek Sevilla, Julien Escude, kala itu.

Pupus sudah harapan Sevilla untuk mempersembahkan trofi Piala Super Eropa kepada Puerta. Mereka telah berjuang keras selama 90 menit, tapi terbentur kehebatan serta mentalitas juara Milan.

Sevilla kecewa, AC Milan bergembira. Piala Super Eropa 2007 adalah titel kelima Rossoneri sekaligus rekor terbanyak sepanjang masa yang kemudian disamai Barcelona pada edisi 2015.

Susunan Pemain:

AC Milan (4-3-2-1): 1-Dida; 44-Oddo, 4-Kaladze, 13-Nesta, 18-Jankulovski; 8-Gattuso (5-Emerson 73'), 23-Ambrosini, 21-Pirlo; 10-Seedorf (32-Brocchi 89'), 22-Kaka; 9-Inzaghi (11-Gilardino 88')
Cadangan: 16-Kalac, 2-Cafu, 19-Favalli, 25-Bonera
Pelatih: Carlo Ancelotti

Sevilla (4-3-1-2): 1-Palop; 4-Dani Alves, 18-Marti (9-Kerzhakov 65'), 14-Escude (10-Luis Fabiano 83'), 3-Dragutinovic; 7-Navas, 8-Poulsen, 5-Duda (25-Maresca 74'); 11-Renato; 12-Kanoute, 21-Seydou
Cadangan: 13-De Sanctis, 15-Mosquera, 17-Capel, 20-De Mul
Pelatih: Juande Ramos

Stadion: Louis II (17.822)
Gol: Inzaghi 55', Jankulovski 62', Kaka 87'/Renato 14'
Wasit: Plautz (Aut)
Kartu Kuning: Gattuso (M)/Duda, Poulsen (S)
Kartu Merah: -