Bola Internasional

Puluhan Warga Vietnam Pernah Antre Donorkan Ginjal untuk Alfred Riedl

Rabu, 9 September 2020 07:05 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Indra Citra Sena
© Fajar Kristanto/INDOSPORT
Puluhan Warga Vietnam Pernah Antre Donorkan Ginjal untuk Alfred Riedl. Copyright: © Fajar Kristanto/INDOSPORT
Puluhan Warga Vietnam Pernah Antre Donorkan Ginjal untuk Alfred Riedl.

INDOSPORT.COM - Meninggalnya mantan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, ternyata juga membuat banyak masyarakat Vietnam ikut merasakan duka mendalam.

Diketahui, Alfred Riedl pernah tiga kali didapuk menjadi pelatih timnas Vietnam, yaitu pada periode 1998-2001, 2003, dan 2005-2007. Salah satu prestasi tersukses Alfred Riedl kala berhasil membawa Vietnam lolos ke Olimpiade Beijing 2008.

Selain itu, dia juga pernah membawa Vietnam meraih runner-up Piala Tiger (sekarang Piala AFF) 1998, serta menyabet medali perak SEA Games 1999, 2003, dan 2005.

Riedl menghembuskan nafas terakhir pada usia 70 tahun di Wina, Austria, Selasa (8/9/20) waktu setempat. Dalam beberapa tahun terakhir ia diketahui berjuang melawan penyakit kanker yang mengerogoti tubuhnya.

Menurut laporan 24h.com.vn, pelatih asal Austria itu memiliki hubungan spesial dengan masyarakat Vietnam. Pada 2006 silam, Alfred Riedl mengalami peristiwa yang akan selalu diingat seumur hidupnya.

Kala itu, Riedl megalami sakit keras yang membuatnya harus melakukan operasi cangkok ginjal. Kabar soal sakit keras itu sempat menghebohkan banyak media Vietnam.

Hebohnya kabar itu kemudian membuat puluhan warga Vietnam secara suka rela menawarkan donor ginjal kepada Riedl. Para calon pendonor merupakan para pegawai bank, sopir truk, pedagang, hingga biksu.

Akhirnya sakit yang dialami oleh Alfred Riedl sembuh berkat seseorang yang telah suka rela mendonorkan ginjalnya. Hingga saat ini sosok baik hati itu masih dirahasiakan indentitasnya.

Pada 2010, Riedl diundang oleh salah satu stasiun TV swasta Vietnam. Dalam acara ia dipertemukan dengan pendonor dan ia tak kuasa menahan air mata.

"Bila tidak mendapatkan donor, anda harus melakukan cuci darah tiga kali seminggu. Seperti akhir dari kehidupan. Anda memang tidak meninggal, karena ada ribuan orang yang melakukan ini untuk bertahan hidup," kata Alfred Riedl pada 2010.

"Dan akhirnya, saya harus menangis lagi. Dia menyelamatkan hidup saya. Saya sangat terkejut dia ada di sini. Saya senang. Dia terlihat sehat. Saya menangis karena emosional setelah Anda membawanya ke sini," cetusnya.