INDOSPORT.COM - Berikut tersaji lima tim sepak bola top Eropa dengan pertahanan terbaik saat ini, di mana salah satunya adalah Inter Milan dari Serie A Liga Italia.
Biasanya, masyarakat awam menilai sepak bola hanya dari gol-gol indah yang tercipta. Hal ini membuat wilayah pertahanan menjadi hal yang kurang mendapat perhatian.
Padahal, pertahanan juga tidak kalah penting dari serangan. Sebuah tim tidak akan kalah jika mereka tidak kebobolan, dan agar tidak kebobolan, mereka harus punya pertahanan kuat.
Banyak tim nasional sepak bola yang begitu menghargai pentingnya pertahanan kuat. Beberapa yang paling menonjol adalah Timnas Prancis, Italia, dan Spanyol dalam kompetisi Piala Dunia 1998, 2006, dan 2010.
Melansir dari laman portal berita olahraga Sportskeeda, berikut tersaji lima tim besar Eropa yang memiliki pertahanan terbaik musim lalu dan saat ini.
1. Paris Saint-Germain (Ligue 1 Prancis)
Selain mampu menjadi tim paling tajam di Ligue 1 Prancis 2019/20 dengan mencetak 75 gol, Paris Saint-Germain juga menjadi tim dengan pertahanan terbaik. Mereka hanya kebobolan 24 gol di kancah domestik musim lalu dari total 27 kali bermain. Torehan mereka itu sama dengan Rennes di posisi tiga.
Sementara di babak grup Liga Champions 2019/20, tim asuhan Thomas Tuchel itu juga hanya kebobolan dua gol dari enam laga. Di babak gugur, mereka hanya kebobolan tiga gol sampai akhirnya terhenti di partai final. Ini adalah bukti bahwa Tuchel sukses menerapkan formula 4-4-2 dalam skuat asuhannya itu.
2. Inter Milan (Serie A Liga Italia)
Di Serie A Liga Italia 2019/20, Inter Milan memang hanya mampu finis di peringkat dua di bawah Juventus. Namun, skuat asuhan Antonio Conte itu menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di kancah domestik, dengan 36 kali kebobolan. Juventus yang menjadi jawara malah sudah kemasukan 43 gol.
Ini berkat kejeniusan Antonio Conte yang memiliki permainan agresif. Di tangan dinginnya, Inter atau Nerazzurri memiliki gaya bermain yang sangat menekan lawan sambil tetap menjaga fokus di lini belakang. Conte mampu membuat Inter menjadi tembok kokoh meski hanya mengandalkan tiga bek dalam skema 3-5-2.