Bola Internasional

Cerita Haru Paulo Sergio Bersama Nuno Santo: Mimpi Buruk FC Porto

Sabtu, 19 September 2020 15:28 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Getty Images
Gelandang Bali United, Paulo Sergio punya cerita haru saat jadi rekan setim Nuno Espirito Santo yang kini naik daun sebagai pelatih Wolverhampton Wanderes. Copyright: © Getty Images
Gelandang Bali United, Paulo Sergio punya cerita haru saat jadi rekan setim Nuno Espirito Santo yang kini naik daun sebagai pelatih Wolverhampton Wanderes.

INDOSPORT.COM - Gelandang Bali United, Paulo Sergio punya cerita haru saat jadi rekan setim Nuno Espirito Santo yang kini naik daun sebagai pelatih Wolverhampton Wanderes. Ambisi keduanya menyelamatkan CD Aves dari jurang degradasi digagalkan FC Porto.

Paulo Sergio pernah melewati masa-masa ketika dipinjamkan Sporting Lisbon dari satu klub ke klub lain. Salah satu cerita menarik datang saat Paulo Sergio gabung Club Deportivo Aves musim 2006/2007 pada usia 22 tahun.

Paulo Sergio dan Nuno Santo datang pada tengah musim. Mereka direkrut untuk menyelamatkan CD Aves dari jurang degradasi ke kasta kedua Liga Portugal. Paulo berkarakter menyerang, sementara Nuno Santo berposisi penjaga gawang.

Kedatangan keduanya tak serta merta menyulap CD Aves menjadi tak terkalahkan. Mereka juga masih berjuang mendapatkan kemenangan. Namun, momentum didapat saat CD Aves bisa keluar dari zona degradasi pada pekan ke-25.

CD Aves bisa loncat dari juru kunci setelah menang 4-3 atas CD Nacional. Paulo Sergio sukses mencetak dua gol dalam laga ini. Mereka bisa bertahan pada posisi ke-14 hingga pekan ke-29.

Tapi, usaha lolos degradasi berujung sia-sia. Pada partai pamungkas Liga Portugal 2006/2007, mereka harus melawan kandidat juara, FC Porto. Kala itu, FC Porto yang diperkuat Pepe, Jose Bosingwa, Ricardo Quaresma, Bruno Alves, Raul Meireles hingga Adriano butuh kemenangan untuk mengunci gelar.

Berstatus tim tamu, CD Aves sempat merepotkan Porto pada paruh pertama. Mereka memaksa skor 1-1, setelah Almami Moreira membalas gol Porto yang dicetak Adriano.

Namun FC Porto mengamuk pada babak kedua. Lisandro Lopez tampil menggila dengan sumbangan dua gol. Satu gol tambahan FC Porto didapat berkat gol bunuh diri Jorge Ribeiro. Akhirnya CD Aves terdegradasi dan FC Porto mengunci gelar musim 2006/2007.

Setelah musim itu, Nuno Santo dan Paulo Sergio tak lagi satu klub. Paulo Sergio dipinjamkan Sporting Lisbon ke klub Portimonense pada musim 2008. Sementara Nuno Santo menikmati akhir karier dengan gabung FC Porto.

Selepas pensiun tahun 2010, Nuno Santo merintis karier sebagai pelatih Rio Ave Portugal. Nuno Santo mendapat sukses besar dengan melaju ke partai final Taca de Portugal dan Taca da Liga, serta menembus Europa League untuk pertama kali dalam sejarah klub.

Dari Rio Ave, Nuno Santo kemudian gabung Valencia musim 2014/2015, FC Porto 2016/2017 dan Wolverhampton Wanderers dari 2017 hingga kini. Kini, Nuno Santo sedang dibicarkan karena memiliki sebelas pemain dari Potugal di Wolves.

Sementara Paulo Sergio masih jadi pemain dengan mengambil tantangan di Asia Tenggara. Selepas juara Liga Singapura bersama DPMM Brunei, Paulo Sergio membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 dan Bali United juara Liga 1 2019.