In-depth

Nasib Sial Inter Milan yang Selalu Dihadang Grup Neraka Liga Champions

Sabtu, 3 Oktober 2020 14:24 WIB
Editor: Coro Mountana
© Quality Sport Images/Getty Images
Lionel Messi dikawal ketat dua pemain Inter Milan pada laga kedua fase grup Liga Champions di Camp Nou, Kamis (03/10/19). Copyright: © Quality Sport Images/Getty Images
Lionel Messi dikawal ketat dua pemain Inter Milan pada laga kedua fase grup Liga Champions di Camp Nou, Kamis (03/10/19).
Liga Champions 2019/20

Semusim berikutnya atau tepatnya tahun lalu, bersama pelatih baru, Antonio Conte, Inter Milan berharap bisa meraih hasil lebih baik di Liga Champions. Namun apes bagi Inter Milan karena mereka harus kembali ke grup neraka. 

Kali ini bersama Barcelona, Borussia Dortmund dan Slavia Praha. Sepintas klub terakhir yang disebutkan tadi sepertinya akan menjadi santapan empuk bagi Inter Milan. 

Sayang realitanya Inter Milan ternyata sempat ditahan imbang oleh wakil Ceko itu. Situasi semakin diperparah dengan kekalahan Inter Milan secara back to back dari Barcelona. 

Puncaknya, di laga krusial melawan Borussia Dortmund, Inter Milan malah menelan kekalahan yang membuat mereka gagal lagi lolos. Dengan perolehan 7 poin alias lebih buruk dari musim sebelumnya, Inter Milan kembali jadi korban dari grup neraka. 

Liga Champions 2020/21 

Kali ini, dengan semangat menghindari grup neraka, ternyata Inter Milan tidak mampu lari dari nasib sial. Pada Liga Champions musim ini, Inter Milan tergabung ke dalam grup neraka bersama Real Madrid, Shakhtar Donetsk dan Borussia Monchengladbach. 

Fakta Inter Milan tergabung dalam pot ketiga memang tak bisa membuat mereka lari dari grup neraka. Tidak lagi bertemu dengan Barcelona, musim ini Inter Milan malah berjumpa Real Madrid, malang benar nasib klub sekota AC Milan itu. 

Shakhtar Donetsk sendiri meski berasal dari Ukraina, sama sekali tak bisa diremehkan di mana mereka cukup sering lolos ke 16 besar. Dari materi pemain sendiri, Shakhtar Donetsk menyimpan potensi mengejutkan karena mayoritasnya punya teknik tinggi karena berasal dari Brasil. 

Di musim lalu saja, Shakhtar Donetsk mampu menahan imbang Manchester City di Etihad. Sementara itu, Borussia Monchengladbach juga berpotensi menyingkirkan Inter Milan. 

Bukan apa-apa musim lalu saja Monchengladbach sempat membuat kejutan dengan memuncaki klasemen Liga Jerman. Dengan gaya main sangat atraktif, ada pelatih jenius bernama Marco Rose dan materi pemain muda berbakat macam Marcus Thuram, Monchengladbach tak bisa diremehkan. 

Belum lagi di musim lalu, Monchengladbach sempat mengalahkan AS Roma dengan skor 2-1. Masuk lagi ke grup neraka menjadi nasib sial yang harus diterima Inter Milan di Liga Champions sejak melakukan comeback, masalahnya mampukah mereka lolos kali ini?