Liga Indonesia

Liga 1 Dihentikan, Beberapa Pemain PSIS Sikapi dengan Hal yang Berbeda

Minggu, 4 Oktober 2020 16:55 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Alvin Syaptia Pratama /INDOSPORT
Hari Nur Yulianto saat melakukan latihan rutin bersama PSIS. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama /INDOSPORT
Hari Nur Yulianto saat melakukan latihan rutin bersama PSIS.

INDOSPORT.COM - Kompetisi Liga 1 2020 batal dilanjutkan pada Oktober karena pihak Kepolisian Republik Indonesia tidak memberi izin kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk melanjutkan kompetisi.

Pihak Polri melalui Kadiv Humas Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan bahwa kompetisi tidak mendapat izin karena masih tingginya angka penyebaran virus corona di Indonesia.

Hal ini tentu berdampak terhadap aspek psikologis pemain, termasuk PSIS Semarang. Pasalnya, seluruh klub Liga 1 telah melaksanakan sesi latihan menjelang lanjutan kompetisi.

Tentu sebagian besar pemain merasa kecewa karena sebetulnya dengan dilanjutkannya kompetisi sedikit banyak akan mempengaruhi pendapatan mereka sebagai pesepak bola.

Salah satu penggawa PSIS, Abanda Rachman, merasa kecewa dengan situasi ini. Pasalnya ia juga sudah jauh-jauh datang dari Makassar ke Semarang untuk melakukan aktifitasnya bekerja sebagai pesepak bola.

Mantan pemain Kalteng Putra ini pun memilih untuk tetap berada di Semarang walaupun manajemen PSIS Semarang sudah meliburkan seluruh pemain sejak Rabu (30/9/20).

Tak hanya Abanda, beberapa pemain PSIS yang berdomisi di luar Pulau Jawa seperti Safrudin Tahar, Jandia Eka Putra, dan Finky Pasamba memilih menunggu kepastian di Kota Lumpia.

“Saya putuskan menunggu dulu di Semarang. Paling tidak sampai Senin (5/10/20) besok,” tutur Abanda di Semarang, Minggu (4/10/20).

“Kalau sudah ada keputusan Liga 1 tahun ini berhenti, saya pulang saja ke Sulawesi. Kini saya masih di Mes sambil latihan jaga kondisi,” imbuh pemain yang berposisi sebagai pemain belakang ini.

Berbeda dengan Abanda, deputi kapten PSIS, Hari Nur Yulianto memilih  pulang ke rumahnya yang berada di Desa Sukomangli, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, untuk sementara waktu.

Jarak rumahnya yang masih dekat dengan Semarang membuat ia memutuskan pulang ke Kendal karena bisa berkumpul dengan anak istri. Selama berada di rumah, Hari Nur tetap menjaga kondisi untuk mengantisipasi apabila tiba-tiba ada pengumuman Liga 1 2020 dilanjutkan.

“Saya untuk saat ini pulang dahulu ke rumah. Untuk refresh pikiran dulu. Selama berada di rumah tetap jaga kondisi seperti bersepeda,” tandas Hari Nur Yulianto.

Sementara itu, beberapa pemain muda PSIS yang berdomisili di Pulau Jawa juga memutuskan untuk pulang ke kampung halaman masing-masing seperti M. Fadli yang pulang ke Bandung dan Andreas Chrismanto Ado (Jakarta).