Liga Indonesia

Nasib Terkatung-katung, Begini Kondisi Psikologis Pemain Sriwijaya FC

Kamis, 15 Oktober 2020 19:35 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Suasana latihan perdana Sriwijaya FC menjelang lanjutan Liga 2 2020. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Suasana latihan perdana Sriwijaya FC menjelang lanjutan Liga 2 2020.

INDOSPORT.COM - Kelanjutan Liga 2 2020 sampai saat ini masih belum jelas. Pertemuan antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub memang menghasilkan kesepakatan melanjutkan kompetisi pada November, tapi faktanya izin dari pihak kepolisian belum dikantongi.

Justru di tempat berbeda, Kadiv Humas Mabes Polri, Argo Yuwono, telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan izin keramaian karena alasan pandemi virus corona dan Pilkada serentak.

Otomatis, Liga 2 kembali terkatung-katung, sehingga mulai bermunculan opsi bergulir setelah Pilkada, artinya akhir tahun atau malah Januari 2021. Hal ini bagi sebagian pemain Sriwijaya FC menjadi kabar buruk dan sempat membuat semangat mereka ambruk.

“Ada beberapa pemain yang sedih, tapi ada juga yang biasa-biasa saja,” ucap pelatih Sriwijaya FC, Budiardjo Thalib, Rabu (14/10/20).

Pemain telah melakukan latihan keras selama ini. Latihan yang dijalani setiap hari dan serangkaian uji coba bertujuan menyongsong Liga 2 2020. Pemain pun sudah sangat siap untuk turun di pertandingan sebenarnya.

Kendati begitu, coach Jo percaya seluruh kontestan Liga 2 2020 dilanda perasaan serupa. Oleh sebab itulah, kabar buruk ini tak lantas membuat timnya tertinggal dengan pesaingnya di Liga 2. Mental pemain kini sama, pelatih pun terus memberikan motivasi.

“Ketika mereka sudah siap, tapi justru Liga 2 masih belum tahu kapan mulai. Jadi, sekarang kami buat pemain lebih ceria, karena kami tahu kelanjutan kompetisi juga belum jelas,” ucap Budiardjo Thalib.

Pelatih berusaha keras agar pemain bisa melupakan potensi Liga 2 2020 tertunda lagi. Kondisi ini pun coba dimaksimalkan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam tim.

“Saya coba bagaimana latihan yang terus mereka lakukan, tak membebani  mereka. Jadi kita buat fun game dalam setiap latihan. Pemain pun tampak menikmati fun game yang selalu dimainkan,” tandas Coach Jo.