Liga Indonesia

Pasrah, Persita Minta Jaminan PSSI dan LIB Terkait Nasib Liga 1 2020

Jumat, 16 Oktober 2020 13:22 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Media Persita
Manajemen Persita Tangerang berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera mengambil keputusan, apakah Liga 1 2020 dilanjut atau tidak. Copyright: © Media Persita
Manajemen Persita Tangerang berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera mengambil keputusan, apakah Liga 1 2020 dilanjut atau tidak.

INDOSPORT.COM - Manajemen Persita Tangerang berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera mengambil keputusan, apakah Liga 1 2020 dilanjut atau tidak. Jika dilanjut, Persita meminta jaminan yang pasti atau tidak diberi harapan palsu seperti saat ini.

Seperti diketahui, Liga 1 2020 tak bisa dilanjut pada awal bulan ini karena tak ada izin kepolisian. Setelah bermusyawarah, PSSI dan klub sepakat melanjutkan pada 1 November, namun lagi-lagi kepolisian enggan memberi izin.

"Kemarin meeting keputusannya ternyata federasi juga belum bisa kasih jaminan bahwa kompetisi ini bisa dimulai bulan apa. Tentu dengan pilihan dimulai November, Desember atau Januari 2021, itu pun memberikan ketidakpastian pada klub-klub semua," kata manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.

"Kami harapkan dalam waktu dekat ini PSSI maupun LIB bisa memberikan keputusan yang ada jaminannya. Kita sama-sama tahu bahwa di bulan Desember ini ada Pilkada, jadi saya harap PSSI bisa memberikan jaminan kompetisi bisa dimulai," sambungnya.

Nyoman menyatakan, Persita sudah pasrah dengan situasi saat ini. Apabila Liga 1 2020 harus ditiadakan, tim Pendekar Cisadane tetap menerimanya meski dipastikan mengalami kerugian.

"Kalau bicara kecewa, kami sudah tujuh bulan terombang-ambing tanpa ada keputusan. Sekarang sudah mendekati akhir tahun, ya akhirnya mesti legowo juga. Mau lanjut atau stop, nanti apa pun pilihannya, ya klub-klub yang akan menjalaninya. Apa pun pilihannya, itu kami anggap pilihan terbaik," tuturnya.

"Kalau kecewa, mudah-mudahan enggak.  Karena kami harus memikirkan juga, kalau manajemen kecewa, akhirnya bisa berdampak ke bawah-bawah. Jadi bagaimana caranya supaya kami bisa menghadapi situasi ini dengan kompak semuanya," pungkas Nyoman.

Akibat dari pandemi dan Liga 1 yang tak pasti, Persita sudah kehilangan satu pemain asing yakni Mateo Bustos. Gelandang asal Argentina itu memilih tak pulang ke Indonesia dan mengakhiri kontraknya.

Sebelum pandemi, Persita Tangerang telah memainkan tiga laga melawan Bali United, PSM Makassar dan Tira Persikabo. Tim Pendekar Cisadane mengumpulkan dua poi dari dua hasil imbang dan sekali kekalahan.