In-depth

Mikel Arteta Tepat, Mesut Ozil Tak Lebih dari Kemewahan Mahal di Emirates Stadium

Jumat, 23 Oktober 2020 18:06 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Kabar dibuangnya Mesut Ozil oleh Arsenal di Liga Inggris mengejutkan banyak pihak, tetapi jika berpikir dengan jernih, keputusan Mikel Arteta bisa jadi tepat. Copyright: © Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Kabar dibuangnya Mesut Ozil oleh Arsenal di Liga Inggris mengejutkan banyak pihak, tetapi jika berpikir dengan jernih, keputusan Mikel Arteta bisa jadi tepat.

INDOSPORT.COM - Kabar dibuangnya Mesut Ozil oleh Arsenal di Liga Inggris mengejutkan banyak pihak, tetapi jika berpikir dengan jernih, keputusan Mikel Arteta bisa jadi tepat.  

Pemain Arsenal, Mesut Ozil, tengah galau setengah mati. Bagaimana tidak, dirinya tak disertakan ke dalam skuad yang didaftarkan Arsenal untuk Liga Primer Inggris dan Liga Europa.

Kabar tersebut memang cukup mengejutkan, bahkan untuk Ozil sekali pun. Tak ada yang mengira Arsenal mengambil langkah sejauh itu terhadap salah satu pemain termahalnya.  

Dengan tak mendaftarkan Mesut Ozil, itu artinya Ozil bakal makan gaji buta sebesar 18,2 juta pound (Rp349 miliar) per musim atau 359 ribu pound (Rp6,7 miliar) per pekan. 

Meski begitu, uang bukanlah alasan utama Ozil bergabung dengan Arsenal. Sang diketahui merasa kecewa berat dengan keputusan klub yang telah dibelanya selama hampir delapan musim tersebut. 

Melalui akun resmi media sosial twitternya, Ozil memberikan pernyataan terbuka yang isinya menegaskan kesetiaannya pada Arsenal serta kekecewaan yang ia rasakan kala diperlakukan tak adil. 

Ia juga berjanji akan tetap memperjuangkan tempatnya di Arsenal dan tak ingin mengakhiri musim ke-8 atau musim terakhir dalam kontraknya dengan kesan buruk. Kebetulan, ada kesempatan bagi Ozil untuk bisa kembali ke skuad Arsenal pada bulang Januari nanti. 

Ozil datang ke Arsenal pada 2013. Pemain berpaspor Jerman itu tampil reguler dan menjadi bintang selama lima musim di bawah kepelatihan Arsene Wenger.

Namun, kariernya mandek saat Unai Emery dan Mikel Arteta mengambil alih kepelatihan. Jumlah assist Ozil dan gol yang dicetaknya menurun drastis, terutama di bawah Arteta. 

Namun untuk membuang pemain bergaji semahal Ozil dibutuhkan sebuah alasan sangat kuat di balik itu. Apakah Ozil memang layak dikucilkan? Atau apakah klub turut campur tangan dalam memengaruhi Arteta mengambil keputusan?