Liga Champions

Termasuk Lahirnya 'The New Iniesta', Ini 5 Catatan Penting di Laga Juventus vs Barcelona

Kamis, 29 Oktober 2020 14:19 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter @Pirlo_official
Andrea Pirlo dalam debut perdana sebagai pelatih kepala Juventus di Serie A Italia. Copyright: © Twitter @Pirlo_official
Andrea Pirlo dalam debut perdana sebagai pelatih kepala Juventus di Serie A Italia.
2. Lahirnya (Kembali) Ousmane Dembele

Musim 2020/21 akan menjadi musim yang membahagiakan untuk Ousmane Dembele. Pemain asal Prancis ini seakan terlahir kembali setelah berkutat dengan cedera di waktu yang lama.

Laga melawan Juventus nampak seperti laga penebusannya setelah lama absen dari rumput hijau. Di laga ini, Dembele mampu mencetak 1 gol dan melakukan 5 dribel sukses dengan 100 persen akurasi tembakan selama 66 menit bermain.

3. Miralem Pjanic: Playmaker Sempurna untuk Double Pivot Barcelona

Sebelumnya, duet Sergio Busquets dan Frenkie de Jong dianggap tidak berjalan baik sebagai Double Pivot. Hal ini tak lepas dari kualitas keduanya sebagai pengatur tempo permainan.

Namun di laga Juventus, Koeman memainkan Miralem Pjanic untuk menjadi pelengkap De Jong sebagai penghubung lini belakang dan lini depan.

Kemampuan Pjanic dalam bertahan dan juga kemampuannya melepaskan umpan pendek cepat mampu dimanfaatkan dengan baik. Dari sinilah De Jong bisa leluasa mengalirkan bola ke lini depan.

4. Pelajaran Berharga Andre Pirlo

Seperti yang telah disebutkan di atas, Andrea Pirlo mendapat pelajaran berharga di laga ini. Secara permainan, ia ditumbangkan oleh Koeman dan Barcelona.

Taktiknya untuk memutus High Pressing Barcelona tak berjalan baik. Bahkan dalam 60 menit pertandingan, Juventus bak hilang arah dan miskin kreatifitas di lini depan karena terputusnya aliran bola di kaki para pemain Barcelona.

5. Alvaro Morata: Teman Akrab VAR

Andai tak ada VAR, mungkin Alvaro Morata telah mencetak hattrick dan membawa Juventus menang atas Barcelona.

Entah bagaimana ceritanya, 3 gol Morata harus dianulir oleh VAR. Alasannya adalah Offside. Ia seakan terjebak dalam perangkap Offside Barcelona dan tak dapat mencari celah untuk mencetak gol.

Tentu bukan hal mengejutkan. Sejak dahulu, bukannya Morata juga selalu akrab Dan kerap terjatuh dalam jebakan Offside?