In-depth

Trisula Eks Liga Inggris, Kunci Lesatan AS Roma Musim Ini

Selasa, 10 November 2020 13:54 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© MB Media/Getty Images
AS Roma tampil baik musim ini dan berada di peringkat 4 Serie A Italia. Trio eks Liga Inggris, Henrikh Mkhitaryan, Edin Dzeko, dan Pedro Rodriguez jadi kunci. Copyright: © MB Media/Getty Images
AS Roma tampil baik musim ini dan berada di peringkat 4 Serie A Italia. Trio eks Liga Inggris, Henrikh Mkhitaryan, Edin Dzeko, dan Pedro Rodriguez jadi kunci.

INDOSPORT.COM – AS Roma tampil baik musim ini dan berada di peringkat 4 Serie A Italia. Trio eks Liga Inggris, Henrikh Mkhitaryan, Edin Dzeko, dan Pedro Rodriguez jadi kunci.

Sempat diragukan bakal tampil baik pada musim 2020/2021 ini, AS Roma kini justru melesat. Kemenangan atas Genoa mengangkat mereka ke peringkat empat klasemen sementara Serie A Italia, unggul dari Juventus, Atalanta, Inter Milan, dan rival sekota Lazio yang musim lalu berada di atas mereka.

Sementara itu, di Liga Europa, Giallorossi tak kalah gemilang. Dari tiga pertandingan, mereka meraih 2 kemenangan dan 1 hasil seri sehingga kini memuncaki Grup A dengan 7 poin, unggul dari Young Boys, CFR Cluj, dan CSKA Sofia.

AS Roma sendiri mengawali musim penuh keraguan. Pasalnya, mereka kehilangan sejumlah sosok penting seperti Aleksandar Kolarov, Diego Perotti, Alessandro Florenzi, hingga dua pemain muda yakni Justin Kluivert dan Cengiz Under.

Meski demikian, manajemen klub tidak tinggal diam. Mereka berhasil mendatangkan sejumlah nama untuk mempertahankan kualitas skuat.

Tak hanya mempermanenkan Chris Smalling dan Henrikh Mkhitaryan, AS Roma juga berhasil mendatangkan Pedro Rodriguez, Marash Kumbulla, dan Borja Mayoral.

Komposisi skuat baru dan lama ini pun berhasil mengangkat performa Giallorossi sejauh ini. Secara khusus, salah satu kunci kekuatan AS Roma musim ini berada di trio lini depan yang kebetulan sama-sama eks Liga Inggris, yakni Pedro Rodriguez, Henrikh Mkhitaryan, dan Edin Dzeko.

Seperti diketahui, Pedro Rodriguez baru bergabung dengan AS Roma pada awal musim ini usai kontraknya di raksasa Liga Ingris, Chelsea, berakhir. Namun, bintang Spanyol ini tak kesulitan menjalin kerja sama dengan Mkhitaryan dan Dzeko yang sudah bermain bersama sejak musim lalu.

Pelatih Paulo Fonseca kerap menurunkan duo Pedro Rodriguez dan Henrikh Mkhitaryan bermain bersama di belakang Edin Dzeko yang menjadi ujung tombak.

Debut trio ini terjadi di pekan kedua Serie A Italia saat menghadapi Juventus. Bermain di kandang sendiri, Roma berhasil menahan sang juara bertahan dengan skor 2-2.

Sejak saat itu, trio eks Liga Inggris ini telah ditampilkan bersama di Serie A Italia sebanyak empat pertandingan beruntun, sebelum Dzeko harus absen melawan Genoa karena terkena Covid-19.

Dalam seluruh laga di mana trio tersebut bermain bersama sejak awal, AS Roma tak pernah kalah. Tak cuma itu, mereka pun tampil tajam dengan mencetak 13 gol dari 5 laga.

Secara terpisah, Pedro Rodriguez tercatat selalu tampil dalam 10 laga yang sudah dijalani AS Roma musim ini. Ia juga tercatat menyumbangkan 4 gol dan 3 assist. Catatan ini tentu sangat baik mengingat ini adalah musim perdananya di Italia.

Sementara itu, Mkhitaryan yang merupakan eks Arsenal dan Manchester United juga selalu tampil di 10 laga. Menjalani musim kedua bersama AS Roma, sumbangsihnya sedikit lebih baik daripada Pedro dengan 4 gol dan 5 assist.

Di sisi lain, Dzeko memiliki menit bermain yang lebih sedikit dibandingkan kedua rekannya dengan baru tampil di 7 laga. Meski demikian, ia sanggup melupakan isu kepindahan ke Juventus dan telah menorehkan 3 gol.

Kerja sama trio ini kini harus terhenti sementara. Bukan hanya karena adanya jeda internasional, tapi juga kondisi Dzeko yang harus menjalani karantina mandiri karena positif Covid-19. Meski demikian, sekembalinya eks Manchester City itu nanti, Roma patut berharap lebih banyak lagi kepada trio ini.

Bukan tidak mungkin, ketiganya bisa membawa AS Roma mengakhiri musim ini dengan prestasi lebih baik daripada musim lalu, ketika mereka hanya finis di peringkat 5 Serie A Italia dan terhenti di babak 16 besar Liga Europa.