In-depth

Sejarah Final Piala AFF Perdana Timnas Indonesia, Digasak Thailand 1-4!

Rabu, 18 November 2020 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Tabloid BOLA
Thailand juara Piala AFF usai mengalahkan Indonesia di laga final, 18 November 2000. Copyright: © Tabloid BOLA
Thailand juara Piala AFF usai mengalahkan Indonesia di laga final, 18 November 2000.

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia merupakan salah satu kekuatan sepak bola yang disegani di kawasan Asia Tenggara bersama Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. 

Hanya, berbeda dengan keempat negara tersebut, Laskar Merah Putih belum sekali pun mencicipi manisnya gelar juara Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger hingga 2004).

Predikat finalis alias runner-up Piala AFF menjadi prestasi tertinggi Indonesia selama ini. Catatan sejarah menyebutkan edisi 2000 sebagai pengalaman pertama Tim Garuda menembus klimaks kejuaraan antarnegara se-Asia Tenggara itu.

Berhadapan dengan Thailand yang berstatus tuan rumah Piala AFF 2000, 18 November 2000, kubu Indonesia terpaksa menelan pil pahit. Mereka dibuat kocar-kacir meladeni permainan lawan hingga akhirnya harus menerima kenyataan berupa kekalahan telak 1-4.  

Striker legendaris Thailand, Worrawoot Srimaka, membukukan hattrick ke gawang Hendro Kartiko pada menit ke-14, 18, dan 32 ditambah satu gol Thanongsak Pajakkata (65’). Indonesia cuma bisa sekali membalas melalui aksi Uston Nawawi (20’).  

Tak ada penyesalan berlebihan yang terlihat dari respons para personel Indonesia usai merampungkan pertandingan. Mereka kompak menyebut kualitas Thailand jauh lebih baik dan pantas menjuarai Piala AFF 2000.

“Thailand unggul dalam segala hal, mulai dari pergerakan pemain hingga penguasaan bola, terutama di lini tengah,” kata Kurniawan Dwi Yulianto kala itu sebagaimana dikutip dari Tabloid BOLA edisi 21 November 2000.

Ya. Sebelum mencapai final, Indonesia memang sempat berjumpa Thailand di penyisihan grup. Hasilnya pun identik, yaitu kalah dengan skor 1-4, (10 November 2000)!  

Pertandingan itulah yang lantas memicu keputusan PSSI memulangkan pelatih Nandar Iskandar. Posisinya pun digantikan oleh sang asisten, Dananjaya.

Berdasarkan laporan Tabloid BOLA, Direktur timnas Indonesia, Muhammad Zein, mengakui bahwa Nandar hanya diistirahatkan, tapi toh bahasa itu hanyalah bertujuan untuk memperhalus situasi.

"Tak ada pemecatan. Kami cuma meminta Pak Nandar beristirahat karena kesehatan beliau kurang prima," ujar Zein yang kala itu juga menjabat manajer timnas Indonesia.

Perihal pemecatan Nandar Iskandar per 11 November 2000 itu didasari kurang harmonisnya hubungan pelatih dengan pemain dan pengurus PSSI. Nurdin Halid, yang waktu itu menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PSSI paling menentang keras tatktik bertahan ala Nandar.

Beberapa pemain semisal Uston Nawawi dan Nuralim juga sudah terang-terangan memperlihatkan keretakan hubungan dengan sang pelatih.

"Saya memang tak melihat pola dan organisasi tim yang jelas. Pernah saya diminta pemanasan tiga kali untuk menggantikan Suwandi, namun tidak dipasang juga. Saya pun menolak saat diminta melakukan yang keempat," cetus Uston Nawawi yang kemudian ditimpali Nuralim. 

Nandar Iskandar sendiri merasa terkejut dengan pemecatan dirinya. Dia khawatir pergantian itu bisa mempengaruhi keseimbangan dan mentalitas tim karena dilakukan di tengah turnamen, kendati sebenarnya ia memang berniat mundur selepas Piala AFF 2000.

Sepeninggal Nandar, permainan timnas Indonesia cenderung membaik, tapi tetap saja babak belur di final menghadapi lawan yang sama seperti di fase grup, Thailand. Sang pelatih pun tak ketinggalan berkomentar.

“Kami mesti tahu diri, kualitas Thailand memang berada di atas Indonesia. Faktanya, kami kalah dengan skor identik seperti di penyisihan grup," tandas Nandar Iskandar. 

Susunan Pemain

Thailand (4-4-2): 1-Wirat, 3-Niweat, 2-Tanongsak, 5-Choketawee, 16-Jirasirichote, 6-Anurak, 10-Tawan (8-Therdsak 88'), 12-Jaturapattarapong (7-Chukiat 76'), 25-Thanunchai, 13-Kiatisuk, 14-Worrawoot (20-Seksan 63')
Cadangan: 18-Meesatham, 22-Rawangpa, 4-Kovid, 9-Jatupong, 11-Thawatchai, 15-Vittaya, 17-Dusit, 19-Thonkanya, 21-Boonsukco, 23-Suksomkit
Pelatih Withe (Ing)

Indonesia (5-3-2): 1-Hendro Kartiko, 2-Budiman, 6-Purdjianto, 7-Suwandi, 14-La Ala, 19-Nur'alim, 8-Nurdiantara (25-Bento 46'), 9-Uston Nawawi, 17-I Putu Gede (3-Aji Santoso 18' [16-Nahumarury 65']), 10-Kurniawan, 22-Gendut Doni
Cadangan: 13-I Komang Putra, 30-Gultom, 4-Ismed Sofyan, 5-Sugiantoro, 11-Bima Sakti, 12-Eduard, 15-Yaris, 18-Warsidi, 20-B. Pamungkas, 21-Putiray, 23-Slamet Riyadi
Pelatih: Dananjaya

Stadion: Rajamangala 
Gol: Worrawoot 14' 18' 32', Tanongsak 65'/Uston Nawawi 20’
Wasit: Nazri (Mas)
Kartu Kuning: Niweat (T)/Nur'alim, Aji Santoso (I)
Kartu Merah: La Ala 67' (I)