Liga Spanyol

Lionel Messi Musti Tinggalkan LaLiga, Kebohongan Terbesar Ialah Revolusi Barcelona

Senin, 23 November 2020 13:26 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Lionel Messi memang pantas tinggalkan LaLiga Spanyol, kebohongan terbesar saat ini ialah revolusi yang dijanjikan Barcelona. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Lionel Messi memang pantas tinggalkan LaLiga Spanyol, kebohongan terbesar saat ini ialah revolusi yang dijanjikan Barcelona.

INDOSPORT.COM - Keputusan Lionel Messi untuk tinggalkan LaLiga Spanyol dalam waktu dekat nampaknya sangat tepat. Bagaimana tidak? Revolusi yang sudah dijanjikan oleh Barcelona hanya kebohongan belaka.

Setelah anjloknya performa musim lalu usai liga domestik direbut Real Madrid dan insiden memalukan 2-8, tersingkir dari Liga Champions oleh Bayern Munchen. Kondisi El Barca tak pernah sama lagi karena musim ini justru alami kemunduran fatal.

Padahal, mereka sampai lakukan penggantian pelatih dari Ernesto Valverde, Quique Setien, dan kini Ronald Koeman. Lengsernya presiden Josep Maria Bartomeu, serta regenerasi pemain pasca penyingkiran Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Ivan Rakitic pun sudah dilakukan.

Dengan kata lain, upaya yang dilakukan oleh Blaugrana ini hanya semata-mata menyenangkan hati Messi agar urung pergi. Maklum saja, ketika carut marut ini bertambah rumit efek krisis ekonomi, ia nyaris angkat kaki dari LaLiga Spanyol dan gabung Manchester City.

Lewat ancaman klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), La Pulga pun lantas dijanjikan adanya revolusi besar yang bakal mendongkrak kualitas Barcelona. Namun melansir laman berita Marca, kenyataan justru jadi sebaliknya, terlihat susunan pemain yang sama.

Formasi empat bek belakang tak ada perubahan usai Sergino Dest tak bisa menggantikan peran Sergi Roberto dan Jordi Alba tak bisa diharapkan lagi. Efek Samuel Umtiti yang langganan cedera hingga mustahil terjual, Catalan hanya punya tiga bek tengah andalan.

Berlanjut ke posisi tengah, Miralem Pjanic yang jadi kesepakatan tukar dengan Arthur Melo ke Juventus, rupanya tak terlalu mampu jalankan peran double pivot. Ironisnya, pemain kesayangan Koeman, Frenkie de Jong pun tak terlalu impresif jalankan peran Tukang Saduk.

Terakhir di garis depan, Messi juga tak bisa terlalu diharapkan karena hatinya nampak tak ada di Camp Nou lagi, dan Antoine Griezmann masih tetap tanpa kemajuan. Secara mendasar, Azulgrana masih sama karena sembilan dari 11 pemain masih jadi starter.

Hasilnya? Tetap mengerikan, dalam delapan pertandingan liga mereka hanya mengoleksi 11 poin saja yang notebene start terburuk sejak 25 tahun lalu. Belum lagi kini masalah cedera mendera usai Gerard Pique dan Sergi Roberto hingga harus absen dalam waktu lama.

Mengingat Barcelona tak lebih dari bom waktu yang siap hancur di LaLiga Spanyol, bukan suatu hal aneh jika Lionel Messi menyelamatkan diri lebih dulu. Sayangnya kini ada kabar kepindahannya ke Manchester City bisa saja batal gara-gara kualitas yang kian menurun.