Liga Indonesia

Tak Cuma Soal Gaji, Pelatih PSIS Lebih Sorot Terkait Kompetisi ke PSSI

Senin, 23 November 2020 07:00 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Media PSIS
Dragan Djukanovic selaku pelatih PSIS Semarang tidak mau memikirkan terlalu jauh surat terbaru dari PSSI yang ditujukan ke klub peserta kompetisi Liga 1. Copyright: © Media PSIS
Dragan Djukanovic selaku pelatih PSIS Semarang tidak mau memikirkan terlalu jauh surat terbaru dari PSSI yang ditujukan ke klub peserta kompetisi Liga 1.

INDOSPORT.COMDragan Djukanovic selaku pelatih PSIS Semarang tidak mau memikirkan terlalu jauh surat terbaru dari PSSI yang ditujukan ke klub peserta kompetisi Liga 1.

Di dalam surat dengan nomor SKEP/69/XI/2020 yang ditandatangani Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan selaku ketua umum PSSI pada tanggal 16 November 2020 ini menerangkan beberapa keputusan.

Di antaranya terkait kompetisi termasuk Liga 1 di tahun 2020 yang ditunda ke tahun 2021 dan aturan gaji pada Bulan Oktober hingga Desember 2020.

Terkait gaji, PSSI memberi keputusan bahwa setiap klub Liga 1 hanya wajib membayarkan maksimal 25 persen dari kesepakatan yang telah tertera di dalam kontrak.

Menanggapi hal tersebut, Dragan Djukanovic yang merupakan juru taktik PSIS tidak mau terlalu mempedulikan. Ia menganggap status kompetisi saat ini jauh lebih penting untuk dipikirkan oleh PSSI selaku induk olahraga sepak bola di Indonesia.

“PSSI harusnya lebih peduli dengan kejelasan kompetisi, tidak cuma gaji. Sudah hampir sembilan bulan di Indonesia tidak ada kompetisi resmi,” tutur Dragan yang saat ini tengah pulang kampung ke Serbia.

“Salah satu negara di Asia yang tanpa kompetisi adalah Indonesia. Siapa lagi yang bisa mempercayai mereka. Luar biasa,” imbuh mantan pelatih Borneo FC ini.

Dragan sendiri terkait gaji mengaku sudah ada kesepakatan dengan manajemen PSIS sehingga ia tidak akan terlalu memikirkan. “Saya sudah ada kesepakatan dengan manajemen PSIS,” tandasnya secara singkat.

Dari awal Liga 1 2020 berhenti, Dragan memang menjadi salah satu pelatih klub Liga 1 yang vokal memberi kritik kepada PSSI. Ia merasa bahwa sepak bola Indonesia harus secepatnya kembali dijalankan karena menyangkut beberapa aspek penting.

Bahkan, ia sempat kecewa berat ketika sudah memulai kembali persiapan selama satu bulan dengan tim PSIS pada September lalu namun tiba-tiba kompetisi Liga 1 2020 tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian.

Pelatih dengan lisensi UEFA Pro ini berharap kompetisi Liga 1 2020 yang dijanjikan PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) dapat kembali diputar pada Bulan Februari bisa terealisasi tepat waktu.