In-depth

Alassane Plea: Eks Tandem Balotelli yang Menggila di Liga Champions 2020/21

Rabu, 2 Desember 2020 13:17 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Marius Becker/picture alliance via Getty Images
Alassane Plea, pemain Borussia Monchengladbach. Copyright: © Marius Becker/picture alliance via Getty Images
Alassane Plea, pemain Borussia Monchengladbach.

INDOSPORT.COM – Fase grup Liga Champions 2020/21 memang baru memainkan empat hingga lima laga. Namun, sudah muncul kejutan-kejutan di dalamnya. Salah satunya adalah kehadiran bomber tajam bernama Alassane Plea.

Musim 2019/20 lalu, Liga Champions dikejutkan dengan lahirnya sosok Erling Haaland. Pemuda asal Norwegia ini tak ada henti-hentinya mencetak gol di fase grup.

Namanya melambung seiring kemoncerannya. Bersama RB Salzburg, Haaland mampu melesakkan delapan gol dari enam laga fase grup Liga Champions 2019/20 yang membuatnya menjadi buruan tim-tim top Eropa.

Pada Desember 2019, Haaland pun hijrah ke Borussia Dortmund. Di Liga Champions 2020/21 bersama Die Borussen, ketajaman pemain berusia 20 tahun ini tak menurun sama sekali.

Bahkan hebatnya, dalam empat laga grup yang ia mainkan, Haaland telah melesakkan enam gol dan menjadi top skorer sementara Liga Champions 2020/21.

Sejatinya, pencapaian Haaland tak membuat banyak orang terkejut. Apalagi lawan Dortmund di grup F terbilang mudah seperti Lazio, Club Brugge, dan Zenit St. Petersburg. Tentu dengan profilnya , ia bisa mendulang gol hingga berjumlah enam sejauh ini.

Dengan jumlah gol tersebut dan status top skor sementara Liga Champions 2020/21, tak banyak pihak yang terkejut. Apalagi mengingat sosok Haaland yang memang garang di depan gawang di usia muda.

Justru yang saat ini banyak membuat pecinta Liga Champions terkejut adalah kehadiran sosok Alassane Plea yang diam-diam mampu melesakkan lima gol dalam lima laga fase grup Liga Champions 2020/21.

Loh, bukannya torehan golnya kalah dari Haaland? Kok bisa Plea disebut kejutan di Liga Champions 2020/21 sejauh ini?

Lima gol Plea sendiri ia buat di fase grup di mana timnya, Borussia Monchengladbach tergabung bersama Real Madrid, Inter Milan dan Shakhtar Donetsk. Coba bandingkan dengan tim-tim yang ada di grup Haaland? Perbedaan status dan kualitas tim terlihat jelas.

Moncengladbach bukanlah tim papan atas Jerman. Secara kualitas berbeda jauh dari Dortmund. Dengan perbedaan kualitas, tentu lebih mudah bagi Haaland mencetak gol ketimbang Plea di berbagai ajang. Begitu penjelasan logisnya.

Nama Alassane Plea sendiri baru naik daun pada 2017/18 silam. Saat itu, Plea membela OGC Nice dan berduet dengan Mario Balotelli sejak musim 2016/17.

Keduanya terbilang solid saat bermain bersama. Balotelli dan Plea bahu membahu membawa OGC Nice finis di tempat ke-3 Ligue 1 Prancis dan lolos ke babak play-off Liga Champions 2017/18.

Pada musim 2018/19, keduanya berpisah. Plea diboyong Monchengladbach dan Balotelli hengkang ke Marseille. Dari sinilah nama Plea menanjak sedangkan Balotelli meredup hingga kini berstatus tanpa klub.

Kepindahan Plea ke Monchengladbach pun memuluskan kariernya. Di musim perdananya, ia mampu mencetak 15 gol dari 35 laga di segala ajang dan membawa Die Fohlen ke Liga Europa.

Di musim 2019/20, torehan Plea meningkat dari segi kreatifitas. Memang ia hanya mencetak 10 gol. Namun torehan assistnya melonjak menjadi 11 assist. Dengan kata lain, Plea mulai menjadi pemain yang lebih lengkap.

Di musim itu pula, lewat kontribusinya, Plea membawa Monchengladbach lolos ke Liga Champions 2020/21. Sebuah kompetisi yang ia idam-idamkan selama kariernya.

Puncaknya pun terjadi di awal musim 2020/21. Dalam 12 laga dari penampilannya di Bundesliga dan Liga Champions, Plea mampu memberikan 12 kontribusi gol lewat enam gol dan enam assist.

Lebih hebatnya, lima dari enam gol dan empat dari enam assist yang ia buat sejauh ini lahir di pentas Liga Champions. Dengan kata lain, total sembilan kontribusi gol ia buat dari lima laga Liga Champions 2020/21. Sebuah pencapaian hebat.

Lima gol itu pun terdiri dari hattrick yang ia buat ke gawang Shakhtar Donetsk dan dua gol ke gawang Inter Milan. Empat assistnya? Ia buat dua kali saat melawan Real Madrid, sekali saat melawan Shakhtar dan sekali melawan Inter.

Sebuah pencapaian fantastis bagi pemain berusia 27 tahun tersebut. Dengan kontribusinya, Plea pun menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak sejauh ini di Liga Champions 2020/21. Sebuah kejutan tentunya sejauh ini.

Menarik dinantikan sejauh mana Alassane Plea bisa beraksi di Liga Champions 2020/21. Kemungkinan dirinya bisa memberi kejutan pun cukup besar mengingat Borussia Monchengladbach masih berpeluang menembus babak 16 besar.