Liga Indonesia

Legenda Persipura Merasa Lucu Kalau Liga Indonesia Tidak Digulirkan

Kamis, 3 Desember 2020 20:55 WIB
Kontributor: Sudjarwo | Editor: Herry Ibrahim
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Legenda Persipura Jayapura, Jack Kamasan Komboy. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Legenda Persipura Jayapura, Jack Kamasan Komboy.

INDOSPORT.COM - Salah satu legenda Persipura Jayapura, Jack Kamasan Komboy mengungkapkan sesuatu yang menggelitik. Jack menyebut, akan sangat lucu jika saja kompetisi sepak bola Liga 1 2020 tidak digulirkan di saat Indonesia telah resmi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.

Ia bahkan kecewa kompetisi Liga 1 tidak jadi dilanjutkan pada November kemarin. Pasalnya, seluruh klub kontestan padahal sudah berkomitmen untuk tidak menghadirkan penonton, terlebih mereka juga sudah bersedia menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Saya kira regulasinya sudah jelas, dimana-mana kan ada jalan. Yang menjadi pertanyaannya kan kenapa di Indonesia liga tidak bisa jalan, masalahnya apa? Kan protokol kesehatan diterapkan, dan sudah pasti tanpa penonton. Mestinya liga harus berjalan, karena kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia, kalau liga tidak jalan kan lucu," ujar Jack Komboy kepada awak media olahraga INDOSPORT, Kamis (03/12/20).

Legenda Persipura yang juga sempat memperkuat PSM Makassar ini merasa aneh dengan federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi (LIB) yang memakai kata tunda untuk menghentikan kompetisi. Menurutnya, dengan begitu, akan memberikan beban kepada klub dari sisi finansial.

"Di negara luar, bahkan di Asia Tenggara pun kompetisi tetap berjalan. Itu seharusnya menjadi tanggung jawab PSSI, kan mereka ada untuk mengurus ini. Yang aneh juga kenapa mereka pakai kata ditunda, seharusnya dihentikan. Karena kalau ditunda kan memberikan beban pada klub soal finansial. Klub tidak punya kepastian, dan sponsor juga ragu," keluh Jack.

Dirinya juga menyayangkan pemberhentian kompetisi di tengah pandemic ini. Menurutnya, pemberhentian kompetisi juga sangat berdampak pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah yang menggantungkan nafkahnya pada pertandingan kompetisi sepak bola Indonesia.

"Seharusnya di masa pandemic ini kompetisi tetap digulirkan, supaya bisa menjadi hiburan buat masyarakat juga, karena apa-apa semua dilarang. Ini kan tidak adil, arif dan bijaksana. Justru sepak bola yang kasih makan banyak orang," pungkas Jack.