In-depth

Juventus yang Gengsi Akui Ketergantungannya dengan Ronaldo

Jumat, 4 Desember 2020 20:39 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Valerio Pennicino/Getty Images
Para pemain Juventus merayakan gol Cristiano Ronaldo ke gawang Cagliari pada pertandingan Liga Italia, Minggu (22/11/20) dini hari WIB. Copyright: © Valerio Pennicino/Getty Images
Para pemain Juventus merayakan gol Cristiano Ronaldo ke gawang Cagliari pada pertandingan Liga Italia, Minggu (22/11/20) dini hari WIB.

INDOSPORT.COM - Juventus dan pelatih Andrea Pirlo harus menyingkirkan jauh-jauh rasa gengsi untuk  menurunkan Cristiano Ronaldo dan mengakui ketergantungan mereka. 

Juventus harus menelan pil pahit usai gagal menang melawan tim promosi, Benevento, pada pekan ke-9 Serie A Italia 2020-2021. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Ciro Vigorito itu, Juventus hanya sanggup bermain imbang 1-1. 

Hasil ini membuat pelatih Bianconeri, Andrea Pirlo, terlihat kesal. Namun, yang menjadi pembahasan utama adalah absennya megabintang Juve, Cristiano Ronaldo pada laga tersebut. 

Tak sedikit pihak yang menyebut absennya Ronaldo sebagai sebab buntunya lini depan Juventus menjebol gawang Benevento. Sebab, dari pertandingan Serie A bersama Ronaldo pada bulan November, Juve meraih empat kemenangan dan satu imbang di mana eks Madrid itu selalu mencetak gol. 

Sebaliknya, ketika Ronaldo tak main di enam laga Juventus selama awal 2020-2021, Bianconeri cuma merasakan dua kemenangan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Ronaldo. Lihat saja dari perolehan 8 golnya di Serie A sejauh ini. 

Gengsi Juve yang Ogah Ketergantungan

Meski begitu, pelatih Andrea Pirlo tak mau ambil pusing soal kapten Portugal tersebut. Pirlo dalam wawancaranya bahkan menunjukkan ketidaksukaan apabila Juventus dianggap ketergantungan kepada CR7. 

Pendapat itu dikeluarkan setelah mantan gelandang AC Milan itu melihat kondisi Real Madrid saat ini. Menurutnya, Los Blancos masih kesulitan 'move on; dari sosok Ronaldo yang begitu sentra dalam membantu kesuksesan mereka di Eropa dan Spanyol. 

"Real Madrid dulu bergantung pada Ronaldo, dia adalah pemeran utama untuk gol serta titik fokus dalam pergerakan permainan mereka. Jadi sudah dapat diperkirakan dia menjadi sosok sentral dari permainan Madrid dan banyak gerakan permainan yang bertumpu kepadanya,” papar Pirlo dilansir dari Football Italia. 

Akan tetapi, hal itu seakan seperti gengsi belaka. Sebab, meski Juventus tertinggal enam angka dari AC Milan di puncak klasemen, Pirlo tak sekali pun mengutarakan kekhawatirannya. 

"Ronaldo adalah nilai tambah untuk kami, tetapi kami harus bisa memainkan permainan kami meskipun dia tidak ada,” ujar Pirlo. 

Bisa Berujung Fatal

Andrea Pirlo boleh beropini hal tersebut. Namun, jika melihat skuad Juve saat ini, sejatinya itu bukan saat yang tepat untuk diucapkan. 

Sebab, berbeda dengan Real Madrid yang sudah puas menggapai level teratas di Eropa, Juventus belum meraih apa-apa dan mengkhawatirkannya lagi, mereka tak memiliki pemain pengganti yang lebih baik ketimbang skuat Madrid. 

Setidaknya Madrid masih memiliki Karim Benzema, Isco, Asensio, Sergio Ramos, Marcelo, dan para pilar kesuksesan El Real. Sukad asuhan Zidane pun tak akan terjatuh terlalu dalam.  

Sementara itu, di Juve saat ini belum ada sosok yang bisa memberikan perbedaan seperti Ronaldo. Paulo Dybala yang digadang-gadang jadi The Next Alessandro Del Piero masih jauh dari yang diharapkan. 

Pemain muda Dejan Kulusevski juga belum bisa benar-benar menunjukkan kapabilitasnya. Satu-satunya tumpuan Juventus di lini depan adalah Alvaro Morata yang faktanya tak akan berdaya jika tak ada pemain yang bisa merusak pertahanan lawan atau pun memberikannya assist. 

Pemain muda anyar Juventus, Federico Chiesa, masih membutuhkan waktu lagi untuk bisa menyatu dalam tim asuhan Pirlo. 

© Twitter @Pirlo_official
Andrea Pirlo dalam rebut perdana sebagai pelatih kepala Juventus di Serie A Italia. Copyright: Twitter @Pirlo_officialAndrea Pirlo dalam rebut perdana sebagai pelatih kepala Juventus di Serie A Italia.

Intinya adalah, saat ini Juventus tengah terjepit, tetapi Pirlo berbicara seakan mereka memiliki skuad komplet untuk bisa bertarung di level Liga Champions dan mengejar AC Milan. 

Juventus harus sadar ini masih awal musim dan mereka tengah tertinggal enam angka di belakang AC Milan sang puncak klasemen. Lima kali imbang dari sembilan laga awal Liga Italia adalah pencapaian terburuk Si Nyonya Tua dalam satu dekade terakhir. 

Untuk itu, suka tidak suka, Andrea Pirlo mesti singkirkan gengsi. Ronaldo harus dimainkan. Jika memang sang pemain fit, mengapa tidak?