Liga Champions

3 Kebijakan Gila Ole Gunnar Solskjaer di Laga RB Leipzig vs Man United

Rabu, 9 Desember 2020 18:03 WIB
Editor: Juni Adi
© Matthew Peters/Stuart Franklin/Manchester United via Getty Images
Terlihat pemain Manchester United kecewa saat dikalahkan RB Leipzig di laga Liga Champions. Copyright: © Matthew Peters/Stuart Franklin/Manchester United via Getty Images
Terlihat pemain Manchester United kecewa saat dikalahkan RB Leipzig di laga Liga Champions.

INDOSPORT.COM - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer harus mengambil porsi tanggung jawab yang lebih besar atas tersingkirnya mereka dari ajang Liga Champions musim ini.

Bertandang ke markas RB Leipzig di Stadion Red Bull Arena, dalam  laga lanjutan matchday ke-6 Grup H Liga Champions, Rabu (09/12/20) Manchester United terpaksa pulang dengan kepala tunduk.

Pasalnya, tim berjuluk The Red Devils itu harus takluk dengan skor 2-3 dari tuan rumah. David De Gea dan kolega tertinggal lebih dahulu sebanyak tiga gol.

Masing-masing gol RB Leipzig dicetak oleh Jose Angel Tasende, Amadou Haidara dan Justin Kluivert. Sedangkan gol balasan Man United dicetak oleh Bruno Fernandes dan Paul Pogba.

Hasil minor ini membuat Manchester United harus tersingkir dari ajang Liga Champions, dan akan melanjutkan perjuangannya di Liga Europa.

Sebab mereka hanya bisa finis di posisi ke-3 dengan koleksi 9 poin, dibawah RB Leipzig (1) dan Paris Saint-Germain (2). Penampilan buruk Man United ini juga tidak lepas dari buah kebijakan aneh Solskjaer. Apa saja itu? berikut beberapa diantaranya:

1. Ubah Formasi

Sebuh keputusan aneh dan gila dilakukan Ole Gunnar Solskjaer, ketika ia memilih menggunakan formasi 3-4-1-2 yang bisa berubah jadi lima bek ketika diserang.

Seharusnya, pria asal Norwegia itu berani bermain terbuka ketimbang menyari aman dengan fokus di lini belakang. Sebab, mereka sedang memburu kemenangan.

Taktik lima bek tentu bertolak belakang dengan misi untuk mencuri poin agar bisaHasilnya MU terlalu pasif pada 20 menit pertama.

Bahkan mereka kebobolan hanya dalam 2 menit setelah laga dimulai, catatan buruk untuk barisan bek. lolos ke babak 16 besar.

2. Pergantian Pemain yang Aneh

Selanjut adalah kebijakan dalam melakukan pergantian pemain. Saat Manchester United tertinggal 0-2, di babak kedua seharusnya Solskjaer berani melakukan pergantian pemain bertipikal menyerang, agar bisa bermain lebih ofensif.

Keputusan pertamanya tepat, menarik Alex Telles dan memainkan Donny van de Beek. Pergantian ini mengindikasikan usaha untuk bermain menyerang.

Tapi, pergantian selanjutnya justru yang aneh dan bikin geleng kepala para penonton. Pertama Solskjaer menarik Luke Shaw untuk memainkan Brandon Williams, bek kiri ganti bek kiri, tidak ada urgensi apa pun.

Lalu dia menarik Victor Lindelof untuk Axel Tuanzebe, dan Aaron Wan-Bissaka untuk Timothy Fosu-Mensah. 

Total ada tiga bek yang ditarik dan digantikan dengan tiga bek baru, padahal MU dalam kondisi perlu mengejar gol.

3. Banyak Pemain Bagus Tak Dimainkan

Ole Gunnar Solskjaer memanfaatkan lima pergantian pemain dalam laga ini. Sayangnya, tidak semua pemain cadangan tepat dimasukan.

Seperti menarik bek dan menggantikannya dengan bek, ketimbang menurunkan pemain bertipikal menyerang seperti Juan Mata dan Daniel James maupun Jesse Lingard yang masih ada dibangku cadangan. 

Meski permainan mereka tak selalu apik, setidaknya Man United akan bermain lebih menyerang.

Hanya pergantian Nemanja Matic dengan Paul Pogba yang bisa dibilang tepat. Sebab, pemain asal Prancis itu langsung memberikan dampak positif.

Menarik bek dan diganti bek lainnya dalam kondisi Manchester United tertinggal? Seharusnya keputusan ini dikritik, kecuali Ole Gunnar Solskjaer beralasan cedera pemain yang dia tarik.