Liga Indonesia

Persita Siapkan Beasiswa bagi Pemain Potensial, tapi Auto Coret jika...

Senin, 14 Desember 2020 17:24 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Para pemain Persita Tangerang saat berlatih di Stadion Sport Center. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Para pemain Persita Tangerang saat berlatih di Stadion Sport Center.

INDOSPORT.COM - Presiden Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar telah menyiapkan rencana besar untuk membangun akademi klub dan menciptakan pemain muda potensial. Ia akan memberikan beasiswa bagi pemain yang berprestasi.

Rully memaparkan, langkah pertama yang akan diterapkan adalah meningkatkan kualitas tim pelatih akademi klub, baik U-16 atau U-18 dan U-20. Saat ini, Persita baru punya U-20 karena U-16 masih menunggu regulasi PSSI.

Lalu, klubnya akan bekerja sama dengan sekolah sepak bola yang ada di Tangerang untuk menjaring pemain muda potensial.

"Tahun depan saya mau buat standar kepelatihan, semua lisensinya harus A AFC. Kalau ada standar maka akan bagus buat ciptakan dan regenerasi pemain, itu yang saya inginkan," kata Rully.

Selain itu, Rully juga berencana memberikan beasiswa bagi pemain muda yang potensial. Klub akan membiayai pendidikan sang pemain hingga jenjang kuliah, karena menurut dia, pengetahuan sangat penting bagi pemain.

Namun, Rully memberikan syarat mutlak bagi pemain yang menerima beasiswa. Jika nilai sekolah/kuliah tak mencukupi standar klub, otomatis beasiswa pemain tersebut dicabut, bahkan dicoret dari klub jika tidak disiplin.

"Konsen saya, selain kepelatihan, intelegensi pemain juga harus dan wajib. Bagi yang gabung kami, setiap terima rapor wajib kasih ke pelatih dan minimal nilai 7, kalau  di bawah itu kami kasih satu kesempatan lagi. Jika masih jelek maka out, walaupun skill oke. Karena di bola itu otak juga bekerja, kalau intelengensi itu tak diasah dari pelajaran, mereka tak bisa ambil keputusan," kata Rully.

"Bagi saya, usia 18-23 itu oreintasinya prestasi bukan uang. Kalau masih 18 tahun sudah dapat Rp15 juta/bulan, pola hidupnya bisa berubah. Makanya kami rencananya akan sekolahkan minimal D3, ada beasiswa dan itu dibiayai Persita," ujar Rully menambahkan.

"Kami ingin konsen ini karena sdm penting, karenanya saya seleksi dan selektif. Gak ada pemain titipan, biar mereka bangga main di Persita, bukan seperti akademi yang bayar latihan dan dipilih. Kami mau pemain U-18 itu main bagus, kami kontrak dapat gaji, tapi nilai (pelajaran) harus bagus juga," kata Rully menegaskan.

Menurut Rully, penerapan beasiswa untuk pemain muda Persita baru akan dilakukan pada dua tahun mendatang. Saat ini tim masih fokus untuk melengkapi fasilitas klub seperti lapangan latihan dan lainnya.