Liga Indonesia

Legenda Arema: Ketidakpastian Kompetisi Berefek Buruk Pada Pemain Muda

Selasa, 22 Desember 2020 12:25 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Dokumentasi NZR
Pelatih Putra Sinar Giri (PSG), I Putu Gede saat mengikuti laga eksibisi. Copyright: © Dokumentasi NZR
Pelatih Putra Sinar Giri (PSG), I Putu Gede saat mengikuti laga eksibisi.

INDOSPORT.COM - I Putu Gede berpendapat ketidakpastian kompetisi yang saat ini terjadi bisa berefek buruk pada sektor youth development atau pengembangan sepak bola usia muda di Tanah Air.

Sejauh ini, PSSI hanya memikirkan bagaimana cara untuk kembali memutar kompetisi di level profesional. Mereka seakan lupa, masih ada sektor yang lebih penting lagi, yaitu pengembangan pemain usia muda.

Padahal, program itu sudah mulai tertata dengan baik melalui gelaran Elite Pro Academy yang berafiliasi pada setiap klub profesional di Liga 1 dan terbagi dalam sejumlah kelompok usia.

"Prihatin juga karena berhentinya Liga 1 dan Liga 2 akan berdampak kepada (sepak bola) kelompok umur," kata I Putu Gede dalam kesempatan wawancara dengan redaksi berita olahraga Selasa (15/12/20). 

"Karena pemain (muda) sangat butuh kompetisi, untuk menaikkan level mereka," cetus legenda hidup Arema Malang di era Liga Indonesia itu.

Sehingga, dia turut berharap agar PSSI segera memberi kejelasan perihal nasib kompetisi sepak bola. Apa pun kebijakannya, yang paling penting adalah kompetisi kembali berjalan.

"Kalau sudah ditentukan Februari, tinggal dipastikan kapan tanggalnya (kick-off Liga 2)," tandas pelatih berusia 47 tahun itu.

I Putu Gede sendiri masih belum punya gambaran program apa pun perihal klubnya di Liga 2. Putra Sinar Giri yang ia tangani musim ini masih meniadakan seluruh aktivitas sepak bola hingga batas waktu yang belum ditentukan.