In-depth

PSM Makassar dan Kutukan Penyerang Asing di Liga 1

Rabu, 23 Desember 2020 07:05 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sejak Liga 1 dimulai pada tahun 2017, PSM Makassar seperti terkena kutukan yang membuatnya tak pernah berjodoh dengan penyerang asing haus gol. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sejak Liga 1 dimulai pada tahun 2017, PSM Makassar seperti terkena kutukan yang membuatnya tak pernah berjodoh dengan penyerang asing haus gol.

INDOSPORT.COM - Sejak Liga 1 dimulai pada tahun 2017, PSM Makassar seperti terkena kutukan yang membuatnya tak pernah berjodoh dengan penyerang asing haus gol.

Terhitung telah ada delapan bomber impor yang mencoba peruntungan di klub berjuluk Pasukan Ramang. Namun, nasib mereka semua berujung pada pemecatan saat jendela transfer.

Kutukan bermula pada pra musim 2017, Pouya Hosseini datang dengan status trial di ajang Piala Presiden. Namun, penyerang asal Iran itu hanya dua kali bermain sebelum dipulangkan meski mengemas satu gol.

Beberapa pekan sebelum Liga 1 2017 dimulai, penyerang kelahiran Brasil berkewarganegaraan Australia, Reinaldo Elias da Costa, didatangkan berkat performa impresif bersama Borneo FC di Piala Presiden.

Reinaldo pun berhasil menjadi goal getter dengan torehan sembilan gol plus satu assist di sepanjang putaran pertama. Namun, memasuki jendela transfer putaran kedua, ia dipinjamkan ke Persija Jakarta.

Alasannya, Reinaldo dinilai tidak cocok dengan skema permainan pelatih Robert Alberts kala itu. Pavel Purishkin, penyerang asing asal Uzbekistan pun didatangkan pada jendela transfer putaran kedua.

Setali tiga uang, Purishkin juga tak berjodoh dengan klub berlogo perahu pinisi. Hanya mengemas empat gol dan satu assist, penyerang yang bisa bermain melebar ini pun didepak di akhir musim.

Kutukan berlanjut ke musim berikutnya. Penyerang berlabel eks Timnas Australia, Bruce Djite, didatangkan dengan mahar yang sangat fantastis plus durasi kontrak dua tahun.

Sayang, eks Adelaide United dan Suwon FC itu hanya bisa membuat satu assist. Djite lebih sering naik turun meja operasi sehingga bernasib sama dengan Pouya, Reinaldo, dan Purishkin.

Memasuki putaran kedua Liga 1 2018, giliran penyerang berlabel Timnas Hongkong didatangkan. Dialah Alessandro Ferreira Leonardo alias Sandro, yang juga terlahir di Brasil layaknya Reinaldo.

Mencatat 11 penampilan yang mana tujuh diantaranya sejak menit awal, Sandro hanya mampu membuat empat gol dan dua assist. Performa tersebut membuatnya gagal mendapat perpanjangan kontrak untuk musim depan.

Dua musim beruntun mencoba jasa penyerang asing asal Asia, klub merah marun Sulawesi Selatan mendatangkan bomber berdarah Eropa di musim 2019 dengan harapan mengakhiri kutukan tersebut.

Eero Markkanen, mantan rekan duet penyerang Norwich City, Teemu Pukki semasa di Timnas Junior Finlandia didatangkan. Penyerang setinggi 197 cm itu mampu tampil apik pada awal-awal musim.

Markkanen mampu membuat 11 gol dengan rincian satu di Liga 1 2019 dan masing-masing lima gol di Piala AFC 2019 serta Piala Indonesia 2018/19. Sayang, seiring berjalannya waktu, ia mulai mendapat masalah.

Padatnya jadwal PSM Makassar yang berlaga di tiga kompetisi sekaligus membuatnya kelebihan berat badan yang berimbas pada turunnya performa. Markkanen akhirnya digantikan oleh Amido Balde pada putaran kedua.

Amido Balde, eks Glasgow Celtic yang pernah membobol gawang Liverpool di laga persahabatan plus menyabet gelar top skor Piala Indonesia 2018/19 dengan 10 gol diharapkan mampu mengangkat performa pada putaran kedua Liga 1 2019.

Sayang beribu sayang, Balde justru gagal mengeluarkan potensi terbaiknya. Dipercaya tampil sebanyak 14 kali, penyerang asal Guinea-Bissau itu hanya mampu mengemas enam gol yang mana dua diantaranya berasal dari hadiah penalti.

Memasuki musim 2020, manajemen klub kebanggaan The Maczman ini mengontrak Giancarlo Lopes Rodrigues. Penyerang asal Brasil itu datang atas rekomendasi pelatih anyar, Bojan Hodak.

Giancarlo pun membalas kepercayaan itu. Empat gol berhasil dibuat oleh penyerang setinggi 195 cm itu dari tujuh laga, masing-masing tiga gol di ajang Piala AFC 2020 dan sisanya di gelaran Liga 1 2020.

Meski catatan gol tersebut terbilang minim dibandingkan Reinaldo dan Markkanen, Giancarlo dinilai menjadi penyerang asing yang tepat untuk menghentikan kutukan selama empat tahun tersebut.

Pasalnya, Giancarlo tak hanya piawai dalam duel udara maupun satu lawan satu dengan pemain lawan. Pesepak bola berusia 30 tahun itu gemar membuka ruang untuk pemain lain dan memiliki teknik tinggi ketika menguasai bola.

Gaya permainan tersebut, membuat Giancarlo berbeda jauh dibandingkan tujuh penyerang asing sebelumnya yang hanya bertugas sebagai pemantul bola dan lebih banyak menunggu sokongan di dalam kotak penalti.

Sayang, akibat pandemi Covid-19 yang membuat Liga 1 2020 terhenti di pekan ketiga, Giancarlo yang telah jatuh cinta dengan Kota Daeng memilih hengkang pada awal Desember 2020.

Giancarlo menerima pinangan klub asal Bangladesh, Sheikh Russel KC, disaat kontraknya bersama Pasukan Ramang hanya tersisa beberapa hari lagi sebelum berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.

Kepergian Giancarlo itu pun membuat PSM Makassar harus mencari lagi goal getter untuk musim depan. Selain itu, kutukan penyerang asing di Liga 1 juga belum terlepas dari klub berjuluk Pasukan Ramang.