Liga Indonesia

Piala Dunia U-20 2021 Batal, PSSI Percepat Rapat Exco

Minggu, 27 Desember 2020 20:42 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
PSSI dikabarkan memajukan agenda rapat Exco guna membahas penundaan Piala Dunia U-20 2021. Copyright: © PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
PSSI dikabarkan memajukan agenda rapat Exco guna membahas penundaan Piala Dunia U-20 2021.

INDOSPORT.COM - PSSI sepertinya memajukan agenda rapat Exco guna membahas penundaan Piala Dunia U-20 2021. PSSI menjadikan Rapat Exco selepas tahun baru 2021 setelah sebelumnya diagendakan pada Februari 2021.

Hal ini diutarakan oleh Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Dimana dalam Rapat Exco nanti membahas perencanaan Timnas Indonesia pasca penundaan Piala Dunia U-20 dan pemilihan Timnas yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Seperti diketahui, FIFA menunda gelaran Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia dan Piala Dunia U-17 2021 di Peru. Kedua negara ini akan tetap menjadi tuan rumah pada gelaran Piala Dunia edisi 2023.

Dengan begitu Timnas Indonesia U-19 yang saat ini awalnya disiapkan tampil di Piala Dunia U-20 2021 menjadi percuma. Sebab mereka sudah hampir dipastikan tidak bisa bermain di tahun 2023.

Terkait hal ini menjadi agenda utama rapat Exco nantinya. Dimana Yunus menjelaskan bahwa PSSI akan merancang program yang baru.

"Setelah tahun baru ketum (Mochamad Iriawan) telah menyampaikan ke kita untuk undang Exco ke Bali untuk membuat program persiapan di tahun yang akan datang ketika ada perubahan jadwal Piala Dunia," kata Yunus.

Namun terkait pemain Yunus menyerahkan semua kepada Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia. Termasuk terbuka kemungkinan bila Shin Tae-yong menggunakan pemain Timnas Indonesia U-16 yang saat ini digawangi Bima Sakti.

"Nanti akan ada pemain Kelahiran 2003, 2004 bisa juga 2005. Nanti kita lihat Shin Tae-yong seperti apa kira-kira pola yang ia lakukan untuk seleksinya," jelasnya.

"Kan karena di skuat Bima Sakti itu kelahiran 2004 jadi bisa juga. Mereka ada juga ada yang 2005," pungkas Yunus.