In-depth

PSM Makassar di 2020: Tak Berprestasi, Fokus Kirim Pemain ke Timnas Indonesia

Kamis, 31 Desember 2020 08:45 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:
3. Fokus Kirim Pemain ke Timnas Indonesia

Sebagai gantinya, PSM Makassar memilih fokus untuk mengirim pemain ke timnas Indonesia di sepanjang 2020. Dari skuat senior hingga kelompok umur, serta program usia dini yang dinaungi oleh PSSI.

Contohnya dalam program Garuda Select. Ada tiga pemain akademi jebolan skuat U-16 yang mengikuti Garuda Select Jilid 2 berlatih di Inggris dan Italia, yakni Muhammad Rafli Asrul, Edgard Amping, dan Renaldy.

Bahkan, Rafli Asrul dan Edgard Amping kembali dipanggil oleh pelatih Dennis Wise dan Des Walker untuk mengikuti program Garuda Select Jilid 3 yang kali ini akan berlatih di Inggris dan Jerman hingga pertengahan 2021.

Sejatinya, Rafli dan Edgard berpeluang ditemani tiga rekannya di Akademi PSM. Tapi, Dio Dwi Bangun Samudra (bek kiri), Muhammad Adrian (gelandang serang), dan Muhammad Dwiky Hardiansyah (gelandang bertahan) gagal menembus seleksi.

Lalu ada Asnawi Mangkualam, Firza Andika, dan Rizky Eka Pratama yang dipanggil oleh Shin Tae-yong mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia senior di Jakarta pada 13 hingga 23 Februari lalu.

Asnawi kembali mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia senior pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Kali ini, ia ditemani tiga rekan seklubnya yakni Miswar Saputra, M Arfan, dan Yakob Sayuri.

Tak hanya di timnas Indonesia senior, Asnawi, Miswar, dan Yakob Sayuri juga turut mengikuti TC timnas U-23. Bersama Firza Andika, keempatnya telah berlatih sejak 20 Desember 2020 sebagai persiapan menyambut SEA Games 2021.

Terakhir ada Victor Jonson Benjamin Dethan, penyerang sayap blasteran Indo-Kanada yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta pada 6-23 Desember lalu.

Dipanggilnya Victor Dethan oleh Bima Sakti sedikit mengobati kekecewaan tim pelatih Akademi PSM yang tak satu pun anak didiknya dipanggil oleh Shin Tae-yong bergabung di timnas Indonesia U-19.

4. Kisah Pilu di 2020

© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO klub Liga 1 PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Copyright: Adriyan Adirizky/INDOSPORTCEO klub Liga 1 PSM Makassar, Munafri Arifuddin.

Selain tak ada prestasi, cukup banyak kisah pilu yang dialami oleh PSM Makassar tahun ini, mulai dari ditinggal pemain asingnya hingga rumor pergantian pemilik klub.

Suramnya masa depan Liga 1 2020, membuat Hussein El Dor mengakhiri kontrak pada Oktober lalu. Ia pulang kampung untuk memperkuat klub raksasa Al Ansar SC yang kini menempati urutan kedua klasemen Liga Primer Lebanon.

Langkah El Dor, turut diikuti oleh Giancarlo Rodrigues dan Serif Hasic yang sama-sama mengucapkan salam perpisahan pada awal Desember. Namun, kepergian Giancarlo dan Hasic terbilang wajar, sebab kontrak mereka juga akan berakhir pada pengujung 2020.

Ada pun Sheikh Russel KC asal Bangladesh, menjadi klub baru Giancarlo, sementara Hasic belum mendapat pelabuhan baru pasca berpisah dengan PSM Makassar.

Selain kepergian pemain asing, PSM juga harus gigit jari akibat tidak lolos lisensi klub profesional AFC. Akibatnya, tiket berkompetisi di Piala AFC 2021 yang telah dalam genggaman harus beralih ke tangan Persipura Jayapura.

Namun, kisah yang teramat pilu bagi PSM Makassar terjadi di pengujung 2020. Beberapa hari pasca CEO Munafri Arifuddin keok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota Makassar, isu tidak sedap seketika berembus.

Munafri Arifuddin disebut bakal melepas jabatannya sebagai CEO yang telah dipegang sejak 2016. Rumor yang beredar, pengusaha berusia 45 tahun ini bakal melego PSM Makassar kepada seorang pengusaha asal Banyuwangi.

Namun, Munafri Arifuddin berhasil membuat suporter yang sempat galau menjadi tenang kembali. Appi, sapaan karibnya, memastikan tidak akan melepas jabatan sebagai CEO PSM Makassar, setidaknya selama beberapa tahun ke depan.