In-depth

Sejarah Keganasan Mancini-Montella, Pasangan Emas Terbaik Sampdoria 1990-an

Selasa, 5 Januari 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Dok. Guerin Sportivo
Striker legendaris Sampdoria, Roberto Mancini, membobol gawang Udinese dalam pertandingan Serie A Italia, 5 Januari 1997. Copyright: © Dok. Guerin Sportivo
Striker legendaris Sampdoria, Roberto Mancini, membobol gawang Udinese dalam pertandingan Serie A Italia, 5 Januari 1997.

INDOSPORT.COM - Awal hingga pertengahan dekade 1990-an merupakan masa kejayaan Sampdoria di Serie A Italia. Klub asal kawasan Liguria, Italia Utara, itu termasuk disegani lantaran konsisten menempati papan atas klasemen, termasuk merengkuh scudetto edisi 1990-1991.

Di era itu, Sampdoria memiliki reputasi bagus dalam urusan membobol gawang lawan karena keberadaan striker-striker top sekaliber Roberto Mancini (1982-1997), Gianluca Vialli (1984-1992), Ruud Gullit (1993-1995), Enrico Chiesa (1995-1996), dan Vincenzo Montella (1996-1999).

Beberapa dari nama tersebut bahkan pernah bahu-membahu menjadi tombak kembar Sampdoria. Koleksi gol paling banyak disumbangkan duet Mancini-Montella yang berkolaborasi secara apik pada edisi 1996-1997.

Sajian terbaik duet Mancini-Montella muncul dalam sebuah pertandingan yang dijuluki Il Calcio Vero alias Sepak bola Sejati oleh majalah kenamaan Italia, Guerin Sportivo. Momen itu tidak lain adalah giornata 15 kontra Udinese, 5 Januari 1997.

Sampdoria yang berstatus tamu tancap gas dengan menyarangkan tiga gol cepat dalam tempo 20 menit melalui sepasang aksi solo run Mancini (5' dan 18') plus sepakan jarak jauh nan bertenaga Vincenzo Montella (10').

Kedudukan berubah menjadi 4-2 untuk keunggulan Sampdoria lantaran Roberto Mancini sukses mengukir hattrick pada menit ke-33 yang diselingi gol balasan Udinese lewat tandukan Marcio Amoroso (23') dan sontekan Massimiliano Cappioli (44').

Memasuki babak kedua, skor menipis 4-3 setelah Amoroso mampu menorehkan gol keduanya. Penyerang berkebangsaan Brasil itu secara cerdik mengecoh kiper Sampdoria, Gianluca Pagliuca, dengan gocekan khas Samba.

Sayang, Marcio Amoroso terkesan seorang diri di lini depan Udinese. Berbanding terbalik dengan Sampdoria yang memiliki Roberto Mancini dan Vincenzo Montella. 

Sepakan jarak dekat Montella menggunakan kaki kiri menambah keunggulan tim menjadi 5-3. Pertandingan seru ini akhirnya berkesudahan dengan skor 5-4 karena Udinese dapat menipiskan kekalahan berkat eksekusi penalti Giovanni Bia menjelang bubaran.

Total duet Mancini-Montella menorehkan 37 gol sepanjang musim itu. Catatan keduanya mencapai 61 persen dari keseluruhan gol Sampdoria sewaktu menduduki tangga keenam di klasemen akhir Serie A Italia 1996-1997.

Keduanya teridentifikasi sebagai duet paling subur sepanjang masa Sampdoria. Mancini-Montella mengalahkan rekor terdahulu milik Enrico Chiesa-Mancini (33 gol; 1995-1996) dan Gianluca Vialli-Mancini (31 gol; 1990-1991).

Terselip fakta menarik dalam skuat Sampdoria di Serie A Italia 1996-1997. Waktu itulah nama kiper legendaris timnas Indonesia, Kurnia Sandy, terdaftar sebagai salah satu personel tim asal Kota Genoa tersebut, meskipun sebatas kiper ketiga.

Kurnia Sandy lantas berbagi kenangan manis tentang kehebatan dua eks rekan setimnya di Sampdoria, Roberto Mancini dan Vincenzo Montella, secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

"Musim itu duet Mancini-Montella memang paling berbahaya dan tidak tertandingi. Laga kontra Udinese ini barangkali saya tidak nonton karena belum masuk bench, tapi mereka berdua memang hebat,"  ucap Kurnia Sandy saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (5/1/21).

"Roberto Mancini yang lebih tua 10 tahun bertugas membimbing Vincenzo Montella mengingat juniornya ini baru mencuat belakangan. Mereka kompak dan saling melengkapi. Terbukti dari jumlah gabungan produtivitas mereka berdua yang mencapai 37 gol," cetusnya.

Sekadar mengingatkan, Serie A Italia 1996-1997 adalah musim terakhir Mancini di Sampdoria. Total dia mengabdi selama 15 tahun sejak 1982, kemudian hijrah ke Lazio dan melanjutkan karier sekitar empat musim hingga gantung sepatu pada pengujung edisi 2000-2001.

Di sisi lain, Vincenzo Montella yang usianya lebih muda 10 tahun tetap di Sampdoria hingga 1999 sebelum menerima pinangan AS Roma, bertolak belakang dengan Mancini. Dia bahkan melegenda di sana dan turut serta mempersembahkan titel scudetto 2000-2001. 

Susunan Pemain:

Udinese (4-4-2): 22-Turci; 3-Sergio, 5-Calori (8-Gargo 58'), 24-Bia, 21-Orlando (15-Compagnon 72'); 27-Cappioli, 4-Rossitto, 14-Desideri (16-Giannichedda 18'), 10-Stroppa; 11-Poggi, 7-Amoroso
Cadangan: 1-Battistini, 9-Clementi, 23-Pierini, 26-Nicoli 
Pelatih: Zaccheroni

Sampdoria (4-4-2): 1-Ferron; 2-Balleri, 5-Mannini (6-Sacchetti 46'), 11-Mihajlovic, 7-Pesaresi; 14-Karembeu (25-Carparelli 54'), 20-Veron, 4-Franceschetti, 8-Laigle; 9-Montella (16-Iacopino 81'), 10-Mancini
Cadangan: 12-Sereni, 13-Invernizzi, 15-Salsano, 3-Evani
Pelatih: Eriksson (Swe)

Stadion: Friuli (12.000)
Gol: Mancini 5', 18', 33', Montella 10', 74'/Amoroso 23', 62', Cappioli 44', Bia  90+3' pen.
Wasit: Borriello
Kartu Kuning: Orlando, Amoroso (U)
Kartu Merah: -