In-depth

Callum Hudson-Odoi: Talenta Asli Chelsea yang Dicampakkan Frank Lampard

Rabu, 13 Januari 2021 10:21 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Chriss Brunskill/GettyImages
Callum Hudson-odoi, bintang muda milik Chelsea resmi perpanjang kontrak Copyright: © Chriss Brunskill/GettyImages
Callum Hudson-odoi, bintang muda milik Chelsea resmi perpanjang kontrak
Statistik Gila Hudson-Odoi yang Disia-siakan Lampard

Frank Lampard mendapat berkah manis karena Callum Hudson-Odoi mampu memberi kontribusi di dua laga tersebut. Sedangkan tamparan yang didapatkannya, tak lepas dari perlakuan kejamnya yang terus mencapakkan wonderkidnya  itu yang kemudian dibalas dengan penampilan luar biasa.

Publik mungkin takkan lupa kejamnya sikap Lampard yang menepikan Hudson-Odoi di saat dirinyalah winger yang fit di skuat Chelsea. Dalam skema 4-3-3, Lampard malah memilih Mason Mount yang notabene gelandang menjadi winger ketimbang dirinya.

Lampard menyebut ‘pencampakkan’ Hudson-Odoi di awal musim 2020/21 ini tak lepas dari taktik permainan. Namun tetap saja, secara logika, jika Hudson-Odoi adalah satu-satunya winger yang saat itu fit, mengapa ia harus dicadangkan dan memaksa Mount bermain sebagai winger?

Bahkan ‘pencampakkan’ ini terus berlanjut hingga di laga melawan Arsenal (26/12/20). Di saat Hudson-Odoi fit, Lampard tetap memilih menurunkan Timo Werner sebagai winger bersama Chrisian Pulisic. Tak masuk akal bukan?

Alhasil, Lampard pun mendapat tamparan keras saat ia menarik Werner di babak kedua melawan Arsenal dan menggantikannya dengan Hudson-Odoi. Siapa sangka, wonderkid yang ia campakan membuat serangan Chelsea lebih hidup dan bahkan menjadi kreator di balik gol Tammy Abraham.

Pun di laga Manchester City (03/01/21). Saat Hudson-Odoi tak menggigit di laga melawan Aston Villa (28/12/20), Lampard kembali mencampakkannya ke bangku cadangan di laga melawan The Citizens.

Keputusan mencadangkannya pun kembali menampar Lampard. Saat Hudson-Odoi masuk di 25 menit terakhir, pemain berusia 20 tahun ini kembali berkontribusi dengan mencetak gol yang memperkecil kedudukan.

‘Pengasingan’ yang Lampard lakukan kepada Hudson-Odoi pun kian tak berdasar jika menilik statistik yang disodorkan wonderkidnya tersebut.

Dikutip dari FBRef (situs penyedia statistik sepak bola),sejak musim 2019/20 hingga 2020/21 sejauh ini, Hudson-Odoi menjadi pemain yang paling berbahaya di Liga Inggris.

Diambil dari sampel kecil yakni pemain yang bermain dengan minimal 270 menit laga di Liga Inggris, Hudson-Odoi merupakan pemain dengan Progressive Carries (tusukan ke pertahanan) tertinggi dalam rentang musim 2019/20 hingga 2020/21 sejauh ini.

Dalam 90 menit laga, Hudson-Odoi rata-rata membawa bola atau melakukan tusukan sebanyak tiga kali. Unggul atas playmaker atau winger andal seperti Jack Grealish, Sadio Mane, Riyad Mahrez yang rata-rata melakukan tusukan dengan dribel sebanyak dua kali saja per 90 menit.

Bahkan kehebatan Hudson-Odoi dalam menggiring bola ke area pertahanan lawan menjadi yang terbanyak dalam rentang waktu tersebut. Ia mampu melakukan tusukan dengan dribel sebanyak 15 kali dalam jarak 70 yard atau 64 meter ke gawang lawan.

Statistik progresif Hudson-Odoi ini unggul jauh dari Jack Grealish yang baru melakukan 10 kali tusukan dengan dribel dari jarak 70 yard ke gawang lawan. Catatan impresif bukan?

Wajar bila tim sekelas Bayern Munchen ngotot mendatangkan Hudson-Odoi sejak 2019 lalu. Pasalnya, bakatnya terbilang apik untuk disia-siakan Lampard dan hanya dijadikan penghuni bangku cadangan.

Frank Lampard pun harus mulai memberi kesempatan terus menerus kepada Callum Hudson-Odoi di laga-laga Chelsea selanjutnya. Bukan tak mungkin, wonderkid yang ia campakkan itu bisa menjadi penyelamat kariernya kepelatihannya yang berada di ujung tanduk.