Liga Indonesia

Terombang-ambing Nasib Liga 2, Sriwijaya FC Bantir Setir Jadi Tim eSports?

Sabtu, 16 Januari 2021 19:35 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC. Copyright: © INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC.

INDOSPORT.COM - Rapat virtual antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan pemilik atau manajemen klub dari Liga 1 dan Liga 2 telah dilakukan, Jumat (15/1/21). Semua sepakat membubarkan musim 2020.

Untuk Liga 2, PT LIB sebagai operator kompetisi akan merekomendasikan kepada PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia untuk melaksanakan sepanjang Mei-November 2021.

“Semua itu dengan catatan telah mengantungi surat atau izin dari pihak kepolisian,” ucap Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid, Sabtu (16/1/21).

Sebelum tiba waktunya, PT LIB dan PSSI tentunya akan tetap berusaha untuk mendapatkan restu dari pihak keamanan, terlebih saat ini telah ada vaksin virus corona yang sudah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Semoga liga cepat bergulir. Kami rindu lapangan hijau, kami rindu sepak bola. Kami rindu mendengar sorak-sorai suporter di Stadion. Semoga saja kompetisi bisa bergulir sesuai dengan rencana,” ucapnya.

Hampir setahun negara ini tidak ada kompetisi Liga 2 akibat terdampak  pandemi virus corona. Terakhir, klub-klub merumput pada pertengahan Maret 2020.

Di lain pihak, Sriwijaya FC banting setir dengan akan menghidupkan akademi dikarenakan tidak ada kompetisi. Manajemen juga berencana mendirikan tim eSports yang kini tengah digandrungi. 

Sejak menjadi salah satu cabor resmi dan bahkan dipertandingkan pada Asian Games 2018, eSports juga akan diikutsertakan dalam Asian Games 2022 di China nanti.

Tadinya, eSports juga masuk dalam agenda cabor yang dipertandingkan di PON Papua 2021. Tapi, karena adanya penundaan karena pandemi ternyata berimbas kepada batalnya eksibisi.

Bahkan, bukan hanya eSports, ada sembilan cabor lain yang juga tidak sempat digelar eksibisi sehingga mengalami pengurangan dari tadinya 47 menjadi 37 cabor.