Liga Indonesia

Obati Rasa Penasaran, Sriwijaya FC Sambangi Legenda Hidup di Tangerang

Sabtu, 23 Januari 2021 18:35 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC. Copyright: © INDOSPORT
Logo klub Liga 2, Sriwijaya FC.

INDOSPORT.COM - Pendiri Firman Utina 15 Football Academy (FU15) memang batal bertolak ke Palembang untuk 'menguliahi' manajemen Sriwijaya FC dalam mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB).

Tapi, bukan berarti akhir dari segalanya. Manajemen Sriwijaya FC tidak patah semangat untuk menimba ilmu dari legenda hidup timnas Indonesia ini dalam membina pemain muda.

Sehingga, mereka memastikan akan mengutus perwakilannya ke Tangerang untuk menyambangi Firman Utina serta melihat langsung pembinaan SSB miliknya pada pekan keempat Januari.

“Minggu keempat Januari nanti, Sriwijaya FC akan menyambangi markas akademi Firman Utina buat studi banding,” ungkap Wakil Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, Jumat (22/1/21).

Manajemen akan menggali informasi guna mendukung upaya menghidupkan kembali akademi Sriwijaya FC. Mereka berharap kelak terlahir pemain-pemain Sumatra Selatan berkualitas yang bisa menjadi andalan Laskar Wong Kito.

“Tak hanya di SSB Firman Utina, manajemen juga akan menimba ilmu dengan akademi sepak bola lain yang berada di sekitar Jakarta,” ujarnya.

Masih kata HZ, sapaan akrab Hendri Zainuddin, Sriwijaya FC juga membuka diri kepada apparel yang berminat menjalin kerja sama untuk musim baru.

Meski Liga 2 2021 masih belum jelas kapan bakal bergulir, tapi toh Sriwijaya FC tidak mau membuang-buang waktu dan tetap akan melakukan persiapan di luar teknis, salah satunya memilih apparel.

“Jadi, kami membuka tawaran bagi apparel yang berminat untuk menjalin kerja sama. Semoga PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa segera mengantongi surat izin dari kepolisian untuk menggulirkan Liga 2 2021," pungkas Hendri Zainuddin.

Sekadar mengingatkan, vaksin virus corona telah mulai didistribusikan. Klub-klub Indonesia sebenarnya bisa menjadi kandidat penerima, dengan harapan kompetisi bisa bergulir lagi layaknya kondisi normal.