In-depth

Kisah Arsenal yang Rugi 4 Triliun dari Penjualan Pemain di 5 Tahun Terakhir

Jumat, 5 Februari 2021 15:58 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Getty Images
Aaron Ramsey, mantan gelandang serang Arsenal. Copyright: © Getty Images
Aaron Ramsey, mantan gelandang serang Arsenal.
Deretan Pemain yang Timbulkan Kerugian Besar Bagi Arsenal

Aaron Ramsey

Arsenal harus bersaing ketat dengan Manchester United sebelum mendatangkan Aaron Ramsey dengan harga 4,8 juta pounds (Rp92 miliar) pada 2008. Namun, pada akhirnya ia dilepas gratis dan bergabung dengan Juventus 11 tahun kemudian.

Lucas Perez

Meski mendapatkan peringatan dari kepala tim pemandu bakat, Arsenal memutuskan memboyong Lucas Perez dengan harga 17 juta pounds (Rp327 miliar) pada 2016. Tampil buruk, ia dijual 2 tahun kemudian ke West Ham dengan harga hanya 4 juta pounds.

Santi Cazorla

Sejak diboyong dengan harga 15 juta pounds (Rp288 miliar), Santi Cazorla langsung jadi idola fans dan andalan di lini tengah. Sayangnya, dua tahun terakhir kariernya di Emirates ia absen karena cedera sehingga akhirnya dilepas gratis.

Gabriel Paulista

Gabriel Paulista datang dengan banderol 11,3 juta pounds (Rp217 miliar), tapi kerap menemui masalah kedisplinan di atas lapangan. Arsenal cukup beruntung karena nyaris balik modal saat menjualnya ke Valencia dengan harga 10 juta pounds.

Mathieu Debuchy

Sama seperti Cazorla, Mathieu Debuchy juga dilepas gratis oleh Arsenal karena lebih kerap mengalami cedera. Padahal, The Gunners memboyongnya cukup mahal dari sesama tim Liga Inggris, Newcastle, yakni 12 juta pounds (Rp230 miliar).

Tomas Rosicky

Masalah cedera mewarnai karier Tomas Rosicky di Arsenal sejak didatangkan dengan harga 8 juta pounds (Rp154 miliar) dari Dortmund. Akibatnya, ia pergi dengan gratis saat kontraknya berakhir musim 2015/2016.

Wellington Silva

Wellington Silva didatangkan dengan status wonderkid dari Fluminense pada 2011 dengan harga 3,5 juta pounds (Rp6,7 miliar). Arsenal rugi 800 ribu pounds saat menjualnya kembali ke Fluminense 5 tahun kemudian, tanpa memainkannya sekalipun di tim utama.