In-depth

Marina Granovskaia: 'The Iron Lady' Chelsea yang Tak Tersentuh

Rabu, 10 Februari 2021 18:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Getty Images
Marina Granovskaia Copyright: © Getty Images
Marina Granovskaia
Profil dan Perjalanan Marina Granovskaia hingga Menjadi 'The Iron Lady' Chelsea

Marina Granovskaia disebut sebagai perpanjangan tangan Abramovich di bisnisnya. Wanita berusia 46 tahun ini menjadi kepercayaannya setelah ia menjadi pegawai pertamanya di perusahaan minyaknya, Sibneft.

Marina sendiri adalah wanita keturunan Kanada-Rusia dan langsung bekerja di bawah arahan Abramovich pasca lulus dari Moscow University pada tahun 1997.

Selain Marina, di Chelsea ada sosok direktur lainnya yang bernama Eugene Tenembaum. Sosok ini dianggap sebagai penghubung utama klub dan Abramovich selama dirinya tak bisa masuk Inggris.

Namun, faktanya Marina lah yang menjadi mata dan telinga sang pemilik The Blues. Setiap pihak yang ingin menghubungi Abramovich pun harus melalui dirinya.

Sejak Abramovich membeli Chelsea, Marina seperti menjadi jantung dari klub asal London Barat tersebut. Ia adalh wanita yang tak menyukai sepak bola. Ia pun di bawa ke London pertama kali untuk mengurusi kantor dan menyambut tamu VIP pemilik The Blues tersebut.

Dikutip dari The Telegraph, kepercayaan Abramovich kepada Marina dalam mengurus Chelsea pun pertama kali diketahui saat bilyuner asal Rusia tersebut meminta pendapatnya soal sepak bola.

Ketidaktahuan Marina akan sepak bola pun membuat Abramovich terkesima saat wanita berusia 46 tahun itu meminta Chelsea mempertahankan Didier Drogba pada 2009.

Sebagai catatan, pada 2009 Drogba berencana hengkang setelah disanksi UEFA karena protes keras terhadap wasit Tom Henning Ovrebo dan ditambah dirinya sering dicadangkan Luis Felipe Scolari saat itu.

Lewat Marina lah, akhirnya Chelsea berhasil meyakinkan Drogba untuk memperpanjang kontrak sehingga pria asal Pantai Gading tersebut menjadi pahlawan The Blues kala menjuarai Liga Champions pada tahun 2012.

Setelah memperpanjang kontrak Drogba, Marina ditugaskan dalam setiap transfer Chelsea, termasuk saat memboyong Fernando Torres pada 2011 sehingga ia diangkat ke manajemen klub pada 2013.

Dalam bernegosiasi dengan Marina soal transfer pemain, banyak agen yang merasa bisa mengakalinya mengingat sepak terjangnya yang tak berpengalaman di dunia sepak bola.

Namun kenyataannya berlawanan. Marina adalah wanita yang sulit diajak negosiasi, terutama saat menjual pemain. Tak ayal, lewatnya Chelsea bisa menjual pemain dengan harga mahal seperti saat menjual Oscar ke Shanghai Shenhua (50 juta poundsterling) dan Eden Hazard ke Real Madrid dengan harga 160 juta euro saat kontraknya tersisa setahun.

Dengan kata lain, Marina terkesan cerdas dalam melindungi aset Chelsea seperti pemain sehingga membuat Abramovich menjadikannya orang kepercayaannya.

Bahkan dalam melindungi aset Chelsea seperti pemain, Marina kerap mendapat pujian dari banyak agen karena pemain yang dilepas akan mendapat jaminan yang membuat agen dan sang pemain puas.

Tak ayal, banyak agen merasa puas bernegosiasi dengannya karena ia mampu membangun kepercayaan dan jaminan bagi pemain yang diincar Chelsea.

Jika ada satu sosok yang tak boleh disentuh di Chelsea selain Roman Abramovich, maka Marina Granovskaia jawabannya. Tanyakan saja pada Antonio Conte dan Frank Lampard yang harus hancur karena memilih menentang ‘The Iron Lady’.