In-depth

Bedah Formasi Mengejutkan Barcelona di Tangan Mikel Arteta

Rabu, 3 Maret 2021 11:34 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Adam Davy/PA Images via Getty Images
Pelatih Arsenal Mikel Arteta (kanan) dan Pierre-Emerick Aubameyang berpose usai kalahkan Chelsea dalam laga final Piala FA. Copyright: © Adam Davy/PA Images via Getty Images
Pelatih Arsenal Mikel Arteta (kanan) dan Pierre-Emerick Aubameyang berpose usai kalahkan Chelsea dalam laga final Piala FA.
Bedah Formasi Barcelona di Tangan Mikel Arteta

Sebagai seorang juru taktik, Mikel Arteta bukanlah pelatih yang fanatik terhadap formasi tertentu. Berbeda dengan Pep Guardiola yang identik dengan formasi 4-3-3 atau Antonio Conte dengan 3-5-2, Arteta memilih bersandar pada situasi di dalam tim. 

Namun, usaha Arteta itu kerap menemui kegagalan.  Pada awal musim ini Arteta beberapa kali mengubah formasi Arsenal dari 3-4-3, 5-4-1, 4-2-3-1, 3-4-1-2, sampai 4-4-2. Hasilnya? mereka baru meraup 13 poin dari 11 laga Liga Inggris.

Untung saja ada satu formasi yang menyelamatkan Arteta, yakni 4-2-3-1. Formasi 4-2-3-1 mantap digunakan Arteta untuk mengarungi musim lalu. 

Dengan formasi ini, Arsenal sukses merebut gelar Piala FA dan Community Shield dengan formasi 4-2-3-1. Setelah sadar eksperimennya di awal musim ini terus gagal, sejak pekan ke-15 Liga Inggris, Mikel Arteta kembali menganut formasi 4-2-3-1. 

Formasi itu perlahan berhasil mendongkrak peringkat Arsenal di klasemen. Melihat fakta ini, ada kemungkinan besar Mikel Arteta bakal menerapkan formasi 4-2-3-1 di Barcelona. 

Beruntungnya, skuad Barcelona memiliki modal bagus untuk menjalankan formasi ini. Strategi double pivot dalam formasi 4-2-3-1 bisa dijalankan dengan keberadaan Frenkie de Jong dan Sergio Busquets. 

Formasi ini terbilang cukup berbeda dari Barcelona asuhan Ronald Koeman yang mengandalkan 3-4-1-2. Jika kini Barca punya tiga bek, maka Arteta akan mencoba memasang empat bek. 

Jika tak ada pemain baru, barisan empat bek Barca di bawah Arteta akan dihuni oleh Junior Firpo (kiri), Gerard Pique (tengah), Sergino Dest/Lenglet (tengah), dan Jordi Alba/Mingueza (kanan). Barca sendiri tidak asing dengan formasi empat bek. 

Selama dilatih Pep Guardiola dan Ernesto Valverde, Barca selalu memakai skema tiga bek pada barisan belakang mereka. Bergeser lebih ke depan, duet gelandang bertahan akan ditempati oleh Frenkie de Jong dan Sergio Busquets.

Lalu, pada pos gelandang serang, Barca akan memasang tiga pemain sekaligus, yakni satu di posisi tengah dan dua lagi masing-masing di sisi flank/sayap. Pos ini menjadi kekuatan utama dari Barcelona sebab mereka akan memasang Antoine Griezmann di tengah, Ousmane Dembele di kiri, dan Lionel Messi di kanan. 

Messi akan kembali ke posisi utamanya dengan formasi 4-2-3-1 milik Mikel Arteta. Untuk alternatif lain, Arteta bisa menaruh Pedri sebagai gelandang serang tengah dan menggeser Antoine Griezmann ke sayap kiri. 

Tiba ke posisi striker. Barcelona bisa memasang striker tunggal Martin Braithwaite sebagai ujung tombak. Jika Braithwaite berhalangan, maka Lionel Messi bisa djadikan striker tengah dan posisinya akan digantikan oleh Ousmane Dembele. Dengan formasi ini, sudah cukup bagi Mikel Arteta untuk berbicara banyak di LaLiga Spanyol, apalagi jika ia mendapat uang besar untuk belanja pemain baru.