In-depth

Romansa Kejayaan Sampdoria, Lahirnya Raksasa Tertidur Baru di Italia

Sabtu, 20 Maret 2021 17:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Dok. Guerin Sportivo
Striker legendaris Sampdoria, Roberto Mancini, membobol gawang Udinese dalam pertandingan Serie A Italia, 5 Januari 1997. Copyright: © Dok. Guerin Sportivo
Striker legendaris Sampdoria, Roberto Mancini, membobol gawang Udinese dalam pertandingan Serie A Italia, 5 Januari 1997.
Kejatuhan

Kejayaan Sampdoria mulai luntur seiring meninggalnya pemilik klub, Paolo Mantovani pada Oktober 1993. Mantovani kemudian digantikan oleh anaknya, Enrico. 

Meksi begitu, Sampdoria masih sempat meraih trofi Coppa Italia keempat mereka sepanjang sejarah pada akhir musim 1993/94. Setelah itu, banyak pemain Sampdoria yang datang di era Paolo Mantovani satu per satu meninggalkan klub, seperti Gianluca Vialli, Gianluca Pagliuca, dan lainnya. 

Namun, manajemen yang dipimpin oleh Enrico sempat berusaha menstabilkan klub dengan mendatangkan bintang muda berbakat kala itu seperti Juan Sebastian Veron, Ariel Ortega, Christian Karembeu, sampai Clarence Seedorf. 

Akan tetapi, Sampdoria tak pernah benar-benar bangkit. Para bintang yang datang ke Luigi Ferraris di pertengahan 90-an hanya menjadikan Sampdoria sebagai batu loncatan untuk berkarier ke klub yang lebih baik saat itu. 

Sampdoria pun mengalami kejatuhan kembali dengan terdegradasi dari Serie A pada akhir musim 1998/99. Sampdoria baru promosi ke Serie A pada tahun 2002. Namun mereka tak pernah kembali menjadi Sampdoria yang dulu disegani di era akhir 80-an dan awal 90-an. 

Meski menjadi langganan Serie A Italia, namun Sampdoria tidak pernah bisa bersaing di tangga juara, apalagi merengkuh trofi. Akhirnya Sampodria pun hanya disebut sebagai raksasa tertidur. Saat ini Sampdoria dimiliki oleh produser film ternama Italia, Massimo Ferrero, yang menguasai klub sejak 2014.