In-depth

Terbebasnya Jesse Lingard dari Belenggu Bernama Manchester United

Selasa, 23 Maret 2021 10:25 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Justin Tallis - Pool/Getty Images
Pemain West Ham United, Jesse Lingard, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Arsenal pada lanjutan Premier League di London Stadium, Minggu (21/3/2021). Copyright: © Justin Tallis - Pool/Getty Images
Pemain West Ham United, Jesse Lingard, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Arsenal pada lanjutan Premier League di London Stadium, Minggu (21/3/2021).
Reinassance Jesse Lingard

Kebebasan menjadi salah satu faktor penting bagi setiap orang untuk mengekspresikan kemampuannya dalam keadaan terbaik.

Hal serupa berlaku untuk Lingard yang sejatinya hanya membutuhkan kebebasan untuk kembali bersinar di pentas Liga Inggris.

Kedatangan Bruno Fernandes seakan membelenggu Lingard sendiri. Apalagi, dengan banyaknya pemain yang selalu menjadi pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.

Lingard mulai menapaki jalan terjalnya di usia matang sebagai pesepak bola, yakni di usia ke-26 hingga 27 pada musim 2019/20.

Saat itu, di Liga Inggris ia terabaikan dan hanya bermain 931 menit dengan jumlah penampilan sebanyak 22 kali atau lebih banyak diturunkan dari bangku cadangan.

Pun di awal musim 2020/21. Lingard tak mendapat jatah bermain yang memadai untuk pemain yang berada di usia matang dengan hanya tampil di Piala FA dan Piala Liga Inggris sebanyak tiga kali dengan total 179 menit bermain.

Sedikitnya kepercayaan yang diberikan bisa saja menghancurkan kariernya di usia matang. Beruntung West Ham dan David Moyes datang menjemputnya di  Januari 2021.

Moyes dan West Ham memberikan kepercayaan kepada kemampuan yang dimiliki Lingard dan langsung memainkannya sebagai starter empat hari kemudian usai dirinya hengkang dari Man United.

Selain kepercayaan, Lingard juga mendapat kebebasannya kembali dalam bermain. Kali ini, kebebasan itu memiliki arti jelas yakni bermain dengan bebas di posisi favoritnya sebagai pemain bernomor 10.

Sejak debutnya bersama West Ham, Lingard dimainkan sebagai pemain bernomor 10 dalam skema 4-2-3-1. Di posisi ini, ia bermain leluasa di setiap area yang ia mainkan.

Hal ini berbeda jauh dengan apa yang ia jalani bersama Man United di mana ia lebih banyak mengisi pos winger kiri ataupun kanan dan hanya beroperasi di area sisi lapangan tanpa mendapatkan kebebasannya.

Di West Ham, Lingard mendapat kebebasan sebagai pemain bernomor 10 klasik yang tak hanya berpatokan sebagai kreator, melainkan juga pendulang gol dan dirigen permainan West Ham.

Bisa dikatakan, Lingard mendapat kunci West Ham secara langsung dari Moyes. Siapa sangka, untuk pemain yang baru bergabung kurang dari dua bulan, ia mendapat kepercayaan seperti ini.

Kunci yang diberikan Moyes terlihat dari rataan operan yang Lingard buat mencapai 34.71 operan per laga di mana Lingard bertugas membuat operan ke area lini sayap yang juga menjadi area West Ham untuk mengkreasikan gol.

Bisa dikatakan, kebebasan dan kepercayaan yang diberikan Moyes membuat Lingard seakan lahir kembali (Reinassance) sehingga dirinya dipanggil Timnas Inggris arahan Gareth Southgate.

Satu hal yang pasti, Manchester United mungkin takkan kehilangan sosok Lingard. Namun, West Ham dan Moyes merasakan jelas imbas kedatangannya sehingga kemungkinan transfer permanen akan diambil oleh klub berjuluk The Hammers tersebut.