Bola Internasional

3 Fakta Tak Masuk Akal Belanda Usai Gunduli Gibraltar: Lawan Sampai AFK

Rabu, 31 Maret 2021 07:54 WIB
Editor: Coro Mountana
© ANP Sport via Getty Images
Steven Berghuis (kanan) menjebol gawang Gibraltar dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Gibraltar vs Belanda. Copyright: © ANP Sport via Getty Images
Steven Berghuis (kanan) menjebol gawang Gibraltar dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Gibraltar vs Belanda.
Gibraltar Terasa Seperti AFK

AFK di sini tentu mengacu pada istilah away from keyboard dalam artian, Gibraltar memang benar-benar tak berkutik. Lihat saja bagaimana statistik menunjukan dominasi tak masuk akal dari Belanda.

Secara total, Belanda melepaskan 35 tembakan total ke gawang Gibraltar, dengan 16 di antaranya tepat sasaran dan 7 masuk menjadi gol. Sedangkan Gibraltar tidak ada satupun percobaan tembakan.

Lalu dari segi possession pun Belanda unggul hingga 80% dan akurasi passing hingga 89% dari total melakukan 708 umpan. Gibraltar sendiri tampak begitu menyedihkan dengan hanya 20% ball possession, dan 54% akurasi passing dari total 183 umpan.

Melihat dari statistik tak masuk akal itu, jelas Belanda tak memberikan kesempatan bagi Gibraltar untuk bermain alias seperti AFK. Gibraltar tak bisa menguasai bola, tak bisa mengumpan dengan baik dan benar, serta tak mampu melepaskan tembakan, AFK.

Kemenangan Terbesar Sejak 1993

Bagi Belanda sendiri, kemenangan 7-0 atas Gibraltar kali ini terasa begitu spesial. Soalnya ini menjadi kemenangan tandang terbesar Belanda di ajang resmi sejak 1993 lalu.

Terakhir kali Belanda menang besar di laga tandang terjadi pada 22 September 1993 melawan San Marino. Menghadapi San Marino ketika itu, Belanda berhasil mengalahkan San Marino dengan skor 7-0.

Siapa sangka butuh lebih dari 20 tahun bagi Belanda untuk meraih kemenangan tandang terbesar lagi. Tapi jika diperhatikan Gibraltar juga memang sebelas dua belas kekuatannya dengan San Marino, jadi mungkin ini wajar.

Luuk de Jong Samai Arjen Robben

Terakhir, Belanda sepertinya sudah bisa bernafas lega karena mulai menemukan pemain yang bisa menggantikan Arjen Robben untuk terus menjadi mesin gol. Dia adalah Luuk de Jong, striker Sevilla.

Memang secara gaya main, Luuk de Jong dengan Arjen Robben sudah pasti berbeda tipenya. Secara Robben adalah tipe pemain sayap yang sangat liar dan lincah ketika berlari dengan dan tanpa bola.

Sedangkan Luuk de Jong adalah tipikal striker yang tinggi besar menunggu di depan kotak penalti. Tapi Luuk de Jong berhasil menyamai pencapaian Robben untuk mencetak gol di 3 laga berturut-turut Belanda melawan Turki, Latvia dan terakhir Gibraltar.