Liga Spanyol

Dalih Tanpa Bukti, LaLiga Lepaskan Pelaku Rasis di Laga Cadiz vs Valencia

Jumat, 9 April 2021 18:03 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© SAJJAD HUSSAIN / Stringer / Getty Images
LaLiga Spanyol bebaskan Juan Cala, pemain dari Cadiz yang diduga lakukan aksi rasis ke Mouctar Diakhaby, bintang Valencia. Copyright: © SAJJAD HUSSAIN / Stringer / Getty Images
LaLiga Spanyol bebaskan Juan Cala, pemain dari Cadiz yang diduga lakukan aksi rasis ke Mouctar Diakhaby, bintang Valencia.

INDOSPORT.COM - Aksi rasis diduga terjadi ketika Cadiz menghadapi Valencia yang dilakukan Juan Cala ke Mouctar Diakhaby, Senin (05/04/21). Tanpa ada bukti yang jelas, LaLiga Spanyol malah seolah-olah lepaskan tersangkanya.

Berlangsung di Estadio Ramon de Carranza alias kandang lawan, skuat asuhan Javi Gracia dihadapkan akan fakta menarik. Ya, tim lawan mereka tak bisa dipandang sebelah mata usai mampu gagalkan kemenangan Real Madrid dan Barcelona sekaligus.

Benar saja, Los Che pun alami kekalahan memalukan ketika Juan Torres Ruiz atau yang akrab disapa Cala dan Marcos Mauro Lopez Gutierrez sukses membobol gawang mereka. Apesnya, gol tunggal dari Kevin Gameiro terlihat belum cukup hingga laga berakhir 1-2.

Jika kalah dengan cara normal mungkin bisa dimaklumi, tapi rasa sakit Valencia justru bukan karena hal ini. Bagaimana tidak? Mereka justru mendapat perlakuan tak menyenangkan dari tim pemenang terhadap Mouctar Diakhaby memasuki menit ke-30.

Cala selaku salah satu kunci penting kemenangan Cadiz diduga mengatakan: "Dasar orang kulit hitam sialan," yang langsung membuat pertandingan LaLiga Spanyol itu berhenti total. Para pemain Valencia mogok dan masuk ruang ganti saat konflik tak terelakan.

Meski laga sudah berakhir, perseteruan antara keduanya masih memanas hingga penyelenggara liga ikut turun tangan. Lewat berbagai kesaksian dan penilaian, pentas yang diketuai Javier Tebas ini membawa kabar mengejutkan.

Alih-alih berikan hukuman kepada Juan Cala atau El Submarino Amarillo, pentas teratas Negeri Matador justru membebaskannya dari segala tuduhan. Alasannya pun terbilang klasik yakni tanpa bukti memadai.