Liga Spanyol

Ditanya Kepelatihan Guardiola di Barcelona, Koeman Bereaksi Tak Terduga

Senin, 3 Mei 2021 14:34 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Andres Kudacki/Associated Press
Ditanya soal gaya kepelatihan Pep Guardiola semasa di klub LaLiga Spanyol, Barcelona, Ronald Koeman tunjukkan reaksi tak terduga. Copyright: © Andres Kudacki/Associated Press
Ditanya soal gaya kepelatihan Pep Guardiola semasa di klub LaLiga Spanyol, Barcelona, Ronald Koeman tunjukkan reaksi tak terduga.

INDOSPORT.COM - Sebelum mengukir banyak prestasi dengan Manchester City, Pep Guardiola lebih dulu tunjukkan daya magis di raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Ronald Koeman pun berikan reaksi ini kepada pelatih terdahulu klub.

Ketika Frank Rijkaard tak lagi bisa memuaskan hasrat El Barca gara-gara nirgelar 2007-2008, Joan Laporta selaku presiden klub lantas mengangkat pelatih dari tim cadangan. Inilah asal mula sejarah yang mulai bergulir.

Ya, Guardiola yang memperkenalkan taktik Tiki-Taka yang lebih mematikan mampu sumbangkan prestasi mengejutkan di debut perdananya. Bayangkan, treble winners berupa trofi LaLiga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions langsung dimenangkannya.

Berlanjut torehan sextuple, kala itu ia memang mampu membimbing para generasi emas mulai dari Andres Iniesta, Xavi, Carles Puyol, Dani Alves, Pedro, dan Lionel Messi semasa muda. Empat tahun masa baktinya, ia sudah mengumpulkan total 14 gelar juara.

Berpindah ke Bayern Munchen (2013-2016) dan berlanjut Manchester City (2016-kini), prestasi pelatih asal Spanyol itu tetap tak pudar. Setelah ditinggal olehnya, kini Barca seolah-olah tak memiliki sosok pelatih yang sepadan.

Buktinya, musim lalu mereka sampai lakukan penggantian pelatih dari Ernesto Valverde hingga Quique Setien, tapi sial gelar juara satupun tak bisa dimenangkan. Berlanjut krisis ekonomi berupa hutang 1,3 miliar euro (Rp22 triliun) segalanya kian runyam.

Kini ditukangi Koeman, sepak terjang Barcelona mulai mendingan usai mampu menangi Copa del Rey. Kala pelatih asal Belanda ini dibandingkan dengan Guardiola, ia pun merasa kalah kasta dan langsung merendah.